News

SKKN Menjadi Acuan Arah Gerakan Kopri PB PMII

384
×

SKKN Menjadi Acuan Arah Gerakan Kopri PB PMII

Sebarkan artikel ini
SKKN Menjadi Acuan Arah Gerakan Kopri PB PMII
PEMBUKAAN SKKN: Sekretaris Jendral Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Bangsa, Luluk Nur Hamidah, menyampaikan materi dalam Sekolah Kader Kopri Nasional (SKKN) didampingi juga Sekjen Kopri PB PMII dan Ketua PB PMII

JAKARTA (CAMEON) – Sebanyak 30 orang kader perempuan mengikuti Sekolah Kader Kopri Nasional (SKKN). Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan hingga satu minggu depan.

Menurut Ketua Pelaksana Novia Nengsih, agar Kopri bisa mengawal gerakan perempuan membangun bangsa, diperlukan arah gerakan yang jelas. Sehingga, SKKN ini diselenggarakan untuk menstimulus calon-calon pengurus baru Kopri PB PMII.

“SKKN ini merupakan salah salah satu gerakan basis untuk membangun arah gerakan,” ucap perempuan yang akrab disapa Nengsih, Senin (14/8/2017).

Dia menjelaskan dalam penyelenggaraan SKKN ini, terdapat beberapa materi yang akan disampaikan. Materi-materi tersebut akan menjadi acuan arah gerak Kopri ke depan. Terutama dalam kepengurusan dua tahun ke depan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kopri PB PMII Septi Rahmawati mengungkapkan, dalam kepengurusan ke depan, para pengurus perlu menyamakan misi dan mimpi bersama. Sehingga, dapat membangun Kopri PB PMII yang lebih baik lagi.

“Para calon ini hadir dari berbagai wilayah di Indonesia. Serta disatukan dengan kecintaan terhadap PMII. Untuk itu, diperlukan kaderisasi selanjutnya,” ucapnya.

Selain itu, diperlu melakukan evaluasi dari calon pengurus sebelumnya. Begitu juga melakukan program-program strategis ke depannya.

Diakui olehnya, waktu dua tahun merupakan waktu yang singkat. Di mana jika diisi dengan program-program yang prokduktif hingga pendistribusian kader Kopri.

“Waktu dua tahun ke depan itu, tergantung kita hari ini. Siap mengabdi dan mengkader kader kopri selanjutnya,” terangnya.

“Proses SKKN ini merupakan bagian dari proses yang mencerminkan kepengurusan kedepan. Mari habiskan waktu dua tahun produktif,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya pun menyinggung tentang peran Kopri di kampus dan masyarakat. Kopri harus terlibat dalam ranah kampus. Sehingga diperlukan program yang nyata untuk rekrutmen kader Kopri.

“Mari kita amakan mimpi untuk menjadi kerja kolektif. Kita isi masa kepengurusan dengan kegiatan produktif,” pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut akan diisi dengan para perempuan yang sempat menjadi ketua Kopri pada tahun sebelumnya. Seperti Sekjen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Bangsa dan Wakil Ketua PP LKKNU Luluk Nur Hamidah, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Ai Maryati, Ketua Kopri periode 2014-2016 Ai Rahmayanti, Komnas Perempuan sebagai Ketua Sub Komisi Divisi Pendidikan periode 2015–2019 Masruchah dan Ketua Umum PP Fatayat NU periode 2000-2005 Maria Ulfah Ansor. (Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *