TASIKMALAYA, (CAMEON) – Puluhan botol minuman keras berbagai merk, serta ratusan botol alkohol 75% dan minuman bersuplemen, berhasil disita Jajaran Satreskrim Polsek Singaparna Kab Tasikmalaya, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan aksi aksi kriminalitas yang ditimbulkan dari menegak minuman keras oplosan yang ironisnya justru banyak di konsumsi oleh anak anak dibawah umur, selain itu menurut Kapolsek Singaparna Kompol Pomo Sutrisno, melalui Kanit Reskrim Ipda Wahyu Hidayat, sejumlah miras dan alkohol serta minuman bersuplemen tersebut merupakan hasil jaringan operasi pekat yang dilakukan anggotanya, di dua tempat di wilayah Singaparna, yang ditenggarai sebagai daerah para bandar miras dalam mengedarkan ke warung warung kecil dan kios kios jamu di seputaran kota Singaparna , selain itu juga operasi ini merupakan perintah Kapolda Jabar sebagai antisipasi dan upaya penekanan tindak kriminalitas menjelang bulan suci Ramadhan.
“Perintah Kapoldanya jelas, yakni harus terus memberantas miras dan bentuk lainnya (miras oplosan), agar di bulan suci Ramadhan ini situasi di Kota Singaparna, bisa relatif kondusif, “ ungkap Iptu Wahyu.
Wahyu juga menambahkan bahwa para pelaku penjual dan penyedia miras dan alkohol eceran inipun, dapat di kenakan Tindak Pidana Ringan (Tipiring ) dengan ancaman hukuman bisa sampai 3 bulan penjara atau denda yang sudah ditetapkan undang undang dan Peraturan daerah.
Namun, operasi pekat yang dilakukan pihak Kepolisian ini, ditanggapi beragam oleh masyarakat, sejumlah tokoh agama, banyak yang memberikan apresiasi atas tindakan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian ini, namun sejumlah aktivis dan ormas islam justru lebih mengharapkan agar operasi pekat dan miras ini jangan dilakukan menjelang bulan suci Ramadhan saja.
Dihubungi melalui telepon selulernya, salah seorang aktifis Front Pembela Islam, Ustad Dudung, lebih menekankan agar Polisi terus intensif melaksanakan operasi pekat, tak hanya menjelang Ramadhan saja, karena menurutnya kejahatan dan maksiat itu bisa terjadi kapan saja, tak peduli di bulan suci Ramadhan.
“Yang namanya memberantas maksiat itu, termasuk miras didalamnya tidak melihat waktu, saya harap pihak kepolisian tak hanya menggelar operasi pekat jelang Ramadhan saja, tapi terus intensifkan di bulan-bulan lain karena kejahatan dari minuman keras ini, bisa terjadi kapan saja, meskipun di bulan Ramadhan sekalipun, maksiat selalu ada, apalagi para pelakunya hanya dikenakan tindakan pidana ringan saja kan, jadi moal kapok kapok tah, “ terang Ustad Dudung Aktivis Front Pembela Islam wilayah Kabupaten Tasikmalaya ini. cakrawalamedia.co.id ( DZM )
