JAKARTA (CM) – China kini memiliki teknologi rudal anti-radar terbaru. Hal itu terlihat dalam sebuah video yang memperlihatkan Pasukan Bersenjata China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang memperlihatkan jet tempur dengan sistem rudal anti-radar.
Dilansir cnnindonesia.com, Jumat (13/11/2020), penulis dan ahli penerbangan Jerman, Andreas Rupprecht, mengatakan teknologi rudal baru itu sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Namun, ia mengatakan teknologi rudal itu kemungkinan besar merupakan peluru kendali anti-radiasi yang digunakan untuk menargetkan sistem radar musuh sebagai bagian dari misi yang disebut Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD).
Selama ini, rudal udara sangat bergantung pada stasiun radar untuk melacak target sehingga radar mereka harus tetap menyala. Ketika menyala, radar tersebut secara aktif menyiarkan gelombang.
Sedangnkan untuk rudal anti-radar, ia akan melacak gelombang itu sehingga dapat menghancurkan situs rudal sebelum musuh menembakkannya.
Teknologi rudal anti-radar ini tidak hanya membantu pesawat untuk bersembunyi dari penglihatan musuh secara visual, tetapi juga mereda gelombang radar yang dikembalikan. Teknologi tersebut dinilai sangat berharga bagi pesawat pemburu radar.
The Drive’s The War Zone mencatat rudal anti-radar itu memiliki kemiripan dengan taktik SEAD dari senjata utama angkatan udara AS, Rudal anti-radar berkecepatan tinggi AGM-88 (HARM).
Terlepas dari kecanggihan fungsi rudal tersebut, Rupprecht mencatat bahwa teknologi itu masih memiliki visibilitas rendah yang masih sedikit diterapkan oleh PLA. ***