BANDUNG BARAT (CM) – Dalam menyambut Idul Adha 2020/1441 H, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih banyak ditemukan hewan kurban yang kondisinya sakit dan belum cukup umur.
Dari hasil pemeriksaan sementara beberapa waktu lalu, ditemukan 1.300 hewan kurban yang belum cukup umur, sehingga dinas tidak bisa memberikan label pada hewan tersebut.
Kepala Dispernakan KBB, Undang Husni Tamrin, mengatakan, selain belum cukup umur, hasil dari pemeriksaan tersebut ditemukan juga 55 hewan kurban dalam kondisi sakit. “Dilihat kondisinya, jika sakitnya ringan seperti sakit mata, cukup diberi obat tetes,” katanya, Rabu (29/07/2020) di Ngamprah.
Undang mengungkapkan, berdasarkan laporan dari petugas pemeriksa hewan kurban secara online, tercatat 3.000 ekor sapi dan 7.000-an ekor lebih domba yang telah mendapatkan label. “Ada 39 orang petugas yang akan memeriksa kesehatan hewan kurban. Mereka terdiri atas dokter hewan, paramedis dan penyuluh peternakan,” terangnya.
Petugas-petugas tersebut, lanjut Undang, akan memeriksa ke pangkalan lapak. Para petugas di lapangan akan dibekali dengan peralatan pemeriksaan hewan kurban. “Tinggal target pemeriksaan domba sebanyak 2.000 ekor lagi yang belum tercapai. Makanya kita masih gencar lakukan penyisiran,” ujarnya.
Menurutnya, pemeriksaan hewan kurban tersebut sangat penting guna menjamin kesehatannya. Ia pun mengimbau pada masyarakat agar berhati-hati dalam memilih hewan kurban supaya terjamin.
Penyisiran pemeriksaan hewan kurban dilakukan di 8 pasar hewan, yakni Pasar Hewan Gununghalu, Rongga, Sindangkerta, Cililin, Cihampelas, Batujajar, Padalarang dan Cipeundeuy. “Termasuk menyisir hewan yang dijajakan di pinggir jalan, bahkan hingga ke kandang,” tandasnya. (Agus)
