News

Wamen ATR Ossy Dermawan Soroti Strategi Ekonomi Indonesia di Era Pemerintahan Baru

188
×

Wamen ATR Ossy Dermawan Soroti Strategi Ekonomi Indonesia di Era Pemerintahan Baru

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (CM) – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, turut berpartisipasi dalam High-Level Executive Roundtable yang diselenggarakan oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) pada Rabu, 15 Januari 2024.

Forum ini menjadi ajang diskusi strategis yang mempertemukan pemimpin dan pakar ekonomi dari berbagai negara di kawasan ASEAN dan Asia Timur. Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ossy memaparkan pandangannya mengenai arah kebijakan ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam diskusi, Wamen Ossy menekankan pentingnya langkah strategis pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada negara-negara besar, terutama dalam sektor pangan dan energi. Ia menegaskan bahwa kedua sektor ini akan menjadi prioritas utama pembangunan nasional selama lima tahun mendatang.

“Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan komitmennya untuk mengurangi ketergantungan pada negara adidaya, khususnya dalam sektor pangan dan energi. Inilah yang menjadi fokus utama agenda pemerintah lima tahun ke depan,” jelas Ossy.

Ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia, yakni membangun ketahanan ekonomi melalui kemandirian di sektor strategis. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan daya saing global sekaligus memastikan keberlanjutan ekonomi nasional.

Baca juga: Kementerian ATR/BPN dan Kementerian HAM Perkuat Sinergi dalam Pengelolaan Pertanahan Berbasis HAM

Selain membahas isu domestik, Wamen Ossy menggarisbawahi perlunya penguatan kerja sama regional di Asia. Ia mencontohkan keunggulan Jepang dalam bidang inovasi teknologi sebagai inspirasi bagi negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia, untuk mengoptimalkan potensi masing-masing.

“Asia harus memperkuat kerja sama regional untuk memberdayakan arsitektur global dan kawasan. Keunggulan Jepang dalam inovasi teknologi, misalnya, bisa menjadi pembelajaran yang berharga bagi Indonesia dan negara-negara lainnya,” tutur Ossy.

Ia menekankan bahwa kerja sama regional diperlukan untuk menciptakan stabilitas dan kemajuan bersama, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan dinamika ekonomi yang tidak menentu.

Wamen Ossy juga menyoroti tanggung jawab besar Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara. Menurutnya, Indonesia harus aktif berkontribusi dalam membangun arsitektur global dan regional yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh terhadap krisis.

“Melalui kolaborasi regional dan multilateral, kita dapat menemukan solusi yang lebih efektif untuk mengatasi berbagai tantangan besar dunia,” kata Ossy menutup diskusi.

Kehadiran Wamen Ossy dalam forum ini mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat peranannya di kancah internasional. Hal ini juga menjadi bukti nyata tekad pemerintahan baru dalam mendorong pembangunan ekonomi yang lebih mandiri, berkelanjutan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *