TASIKMALAYA (CAMEON) – Sekolah yang menerapkan keterpaduan hubungan antara guru, orang tua dan siswa agaknya cukup langka di Indonesia. Apalagi dalam persoalan kreativitas dan sinergi psikologi.
Salah satu sekolah yang menerapkan sistem ini adalah TK Ar Rahman yang beralamat di Kampung Sanding Desa Banyurasa Kecamatan Sukahening, Kab Tasikmalaya, Jawa Barat. Meski sekolah ini berada di perkampungan, namun program edukasi yang diterapkan sungguh global.
Salah seorang guru di sekolah ini, Nia Indah menjelaskan, sekolahnya ini memiliki program unggulan yang tidak hanya mendidik generasi dengan pendidikan karakter Islamis namun juga memfasilitasi orangtua siswa dalam pengembangan diri.
“Orang tua di sini punya program kegiatan, yaitu berupa pengembangan kreativitas di bidang kerajinan, olah makanan dan kegiatan edukatif lainnya yang langsung melibatkan kerjasama antara anak dan orang tua,” kata Nia yang juga berprofesi sebagai psikolog saat ditemui pekan lalu.
Dikatakan Nia, program pembinaan kepada orangtua siswa juga intensif. Contohnya, saat perayaan sekolah dalam memperingati hari pahlawan wanita dan Isra’ Mi’raj di bulan April lalu, diselenggarakan kegiatan parenting dan lomba menghias bento hasil kreativitas orangtua dan anak.
Dengan kegiatan semacam ini, secara psikologis, kedekatan antara anak dan orangtua dibangun melalui berbagai kegiatan positif dengan harapan kegiatan yang ada mampu mengembangkan motivasi berprestasi anak.
“Kegiatan kreativitas mandiri juga menjadi unggulan sekolah kami. Salah satu wujud program kreativitas di selolah kami yakni dengan diadakannya kegiatan menghias bekal nasi, membuat kreasi pakaian adat sunda dan aneka seni kreasi lainnya,” katanya. (MNS)
