BANDUNG, (CAMEON) – Minat baca di Indonesia masih rendah. Berdasarkan kajian pada tahun 2015 di 28 kabupaten/kota di 12 provinsi yang mewakili 75 % populasi di Indonesia, menunjukkan bahwa minat baca saat ini hanya 25,1 % untuk skala nasional.
Demikian dibeberkan Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, Nenny Kencanawati. Maka tidak ada lagi pilihan, untuk membangun kualitas bangsa adalah dengan meningkatkan minat baca.
“Perlu inovasi agar minat baca terus meningkat. Ke depannya, akan terus dilakukan perbaikan agar tingkat baca masyarakat lebih tinggi,” ujarnya, usai menghadiri acara Pameran Perpustakaan dan Bazar Buku Murah di Padalarang, pekan kemarin.
Dikatakan Nenny, diperlukan berbagai inovasi agar minat baca masyarakat meningkat. Salah satunya, dengan memperbanyak tempat membaca seperti perpustakaan dan taman baca masyarakat (TBM).
Di Jawa Barat termasuk di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sendiri, pihaknya terus mendorong tumbuhnya TBM tersebut. Berbagai program terus dilaksanakan, termasuk mendorong tumbuhnya TBM dan pembinaan pengelola.
Lebih jauh dia mengatakan, untuk meningkatkan minat baca, perlu dilakukan kajian sekaligus untuk mendongkrak agar minat baca terus meningkat.
“Karena minat baca saat ini masih rendah. Jangan sampai dari bangun tidur sampai mau tidur malam anak-anak kita fokus saja bermain android tanpa membaca buku,” katanya.
Sebenarnya selain TBM, saat ini ada ribuan perpustakaan yang sudah berdiri di berbagai tempat di Jawa Barat ini. Seperti di perguruan tinggi, pondok pesantren, rumah baca hingga ke sejumlah desa sudah memiliki fasilitas perpustakaan.
“Fasilitas perpustakaan di seluruh Jawa Barat juga terus kita bantu penambahan buku-buku agar diminati para pembaca. Harapan kita, dapat dibaca dan dimanfaatkan untuk menambah wawasan anak-anak bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Khusus untuk meningkatkan minat baca seperti di KBB, pihaknya membentuk lembaga Literasi. Pun kehadiran dia di KBB ini, diisi dengan acara pelantikan Elin Suharliah Abubakar sebagai Bunda Literasi KBB.
Literasi yang dimaksud, kata dia, yakni memiliki kemampuan membaca, menulis, menyampaikan kepada orang lain serta mampu memberikan solusi kepada orang lain.
“Ini baru pertama kali di Jawa Barat pelantikan Bunda Literasi tepatnya di Kabupaten Bandung Barat,” bangganya.
Bupati Bandung Barat, Abubakar, yang hadir dalam pelantikan itu mengaku, untuk membangun minat baca di KBB terus digelorakan. Berbagai strategi terus di gelar agar masyarakat semangat membaca.
“Kami menyiapkan strategi, salah satunya dengan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Seperti hasil ekonomi kreatif masyarakat juga bisa hadir di perpustakaan yang bisa menarik minat baca. Termasuk kita melakukan pembinaan,” terangnya.
Abubakar menambahkan, pemerintah daerah terus mendukung sarana prasarana perpustakaan agar minat baca bisa terus meningkat. Seperti memberikan sarana perpustakaan di setiap desa walaupun belum seluruh desa.
“Baru 50 desa yang sudah ada perpustakaan di KBB. Secara bertahap kita akan tambah lagi ke desa-desa lainnya agar memiliki perpustakaan,” katanya. cakrawalamedia.co.id (ginan)