News

Menggali Pesona Tersembunyi, Pemetaan Gua Liang Boeh oleh Mapala Halmahera

162
×

Menggali Pesona Tersembunyi, Pemetaan Gua Liang Boeh oleh Mapala Halmahera

Sebarkan artikel ini

KAB. TASIK (CM) – Sebanyak 13 mahasiswa dari Mapala Halmahera, Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Terpadu Nurul Fikri Depok, saat ini tengah menjalani ekspedisi penelusuran dan pemetaan Gua Liang Boeh di Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya.

Ekspedisi yang berlangsung dari 22 Juli hingga 03 Agustus 2024 ini merupakan bagian dari program kerja tahunan organisasi, yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendokumentasikan gua-gua di berbagai wilayah.

Insiatun Aulia, Kepala Divisi Caving Mapala Halmahera, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sembilan anggota muda dan enam mahasiswa pendamping.

“Penelusuran dan pemetaan Gua Liang Boeh ini adalah kesempatan untuk mengasah keterampilan kami dalam teknik SRT (Single Rope Technique), terutama karena gua ini memiliki kedalaman vertikal hingga 15 meter,” jelas Insiatun, mahasiswa semester IV Jurusan Sistem Informasi.

Menurut Insiatun, kegiatan eksplorasi gua oleh Mapala Halmahera bukanlah yang pertama kali dilakukan di Jawa Barat. Sebelumnya, mereka juga telah melakukan pemetaan gua di Kabupaten Bogor dan beberapa lokasi lainnya.

Baca Juga: Sinergi TNI dan Warga, Panas Terik Tak Surutkan Semangat Bangun Desa Pangliaran 

Gua Liang Boeh dipilih karena memiliki ornamen gua yang unik dan jalur yang bervariasi, baik vertikal maupun horizontal, yang memberikan tantangan tersendiri bagi para penjelajah gua.

Ekspedisi ini tidak hanya bertujuan untuk mendokumentasikan keindahan dan potensi wisata Gua Liang Boeh, tetapi juga untuk memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah Desa Parung.

“Hasil pemetaan ini akan kami serahkan kepada pemerintah desa untuk digunakan sebagai bahan rencana konservasi dan pengembangan pariwisata lokal,” tambah Insiatun.

Rudiyana, Sekretaris Jenderal Tasikmalaya Caving Community (TCC), menegaskan bahwa Tasikmalaya memiliki potensi besar sebagai kawasan karst dengan ratusan gua yang tersebar dari utara hingga selatan.

“Tasikmalaya adalah surga bagi para penelusur gua. Dari data yang kami miliki, terdapat sekitar 400 gua yang sudah dipetakan, sebagian besar berada di wilayah selatan Tasikmalaya,” jelas Rudiyana.

Dengan adanya ekspedisi seperti ini, diharapkan semakin banyak perhatian diberikan terhadap pelestarian gua dan pengembangan potensi wisata alam yang berkelanjutan.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengungkap lebih banyak tentang keanekaragaman geologi dan ekologi daerah ini,” ujar Rudiyana.

Insiatun berharap, melalui pemetaan dan penelusuran gua, pihaknya dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian alam dan pengembangan potensi lokal.

“Kami berharap hasil pemetaan ini tidak hanya bermanfaat untuk konservasi, tetapi juga dapat membantu masyarakat setempat dalam mengembangkan potensi wisata alam yang ada,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *