SERPONG – Sebanyak 85 guru dan komite sekolah dari 16 SD/MI di Tangerang Selatan mengikuti pelatihan manajemen sekolah, di Kampung Anggrek Resto, Kamis-Jumat (25-26/8). Pelatihan itu digelar USAID PRIORITAS Provinsi Banten.
Pelatihan manajemen sekolah lebih menitikberatkan peran kepala sekolah dan pengawas untuk mengadakan supervisi informal dan observasi sekolah. Hal ini dilakukan agar guru dapat meningkatkan kinerja profesionalismenya. Mengapa?
“Kunci peningkatan mutu sekolah adalah peningkatan mutu pembelajaran,” ujar Didi Sutisna, kabid PTK Disdindik Tangsel, saat menutup pelatihan.
Hal senada disampaikan Ahmad Salim, koordinator Kota Tangerang Selatan USAID PRIORITAS. “Pelatihan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hasil dan dampak pelatihan modul satu dan dua yang sudah dilaksanakan. Ini perlu keterlibatan semua unsur untuk pembelajaran berkualitas,” tuturnya.
Spesialis Pengembangan Sekolah USAID PRIORITAS Banten, Ahmad Mardiyanto Prasetyo, berpendapat, supervisi informal yang dilakukan kepala sekolah juga perlu untuk pembelajaran berkualitas.
“Pelatihan ini juga bertujuan agar peserta memahami indikator-indikator kompetensi guru dalam PK guru sehingga mampu merancang usulan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), misalnya di tingkat gugus atau KKG. Upaya ini dilakukan untuk mencapai pembelajaran berkualitas itu,” kata Ahmad.
Selain peran kepala sekolah, pembelajaran berkualitas juga memerlukan dukungan dari komite sekolah dan masyarakat. Menurut Ahmad, komite sekolah dan masyarakat seharusnya dapat berpartisipasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
“Tidak hanya peran guru dan kepala sekolah saja untuk pembelajaran berkualitas. Hasil pelatihan ini adalah kemitraan semua pihak seperti kepala sekolah, pengawas, guru dan komite sekolah atau masyarakat untuk meningkatkan mutu pembelajaran,” tandasnya. ***