Jawa Barat

Fotografer Harus Jeli Ambil Ekspresi Dalam Setiap Momen

48
×

Fotografer Harus Jeli Ambil Ekspresi Dalam Setiap Momen

Sebarkan artikel ini
Fotografer Harus Jeli Ambil Ekspresi Dalam Setiap Momen

BANDUNG WETAN, (CAMEON) – Pengalaman Pekan Olaharaga Nasional (PON) XIX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV kegiatan terbesar yang sempat diadakan di Jawa Barat. Dalam foto dramatis yang dipamerkan oleh Wartawan Foto Bandung (WFB) di Bandung Indah Plaza.

Menurut fotografer senior Andri Gurnita, momen olahraga merupakan waktu terbail untuk menangkap citra dramatis. “Fotografi olahraga berbeda dengan fotografi lain. Dalam fotografi olaharaga, fotografer lebih memakai insting dan pengalaman untuk mendapatkan gambar yang berkualitas,” ucap Andri dalam bincang-bincang fotografi di BIP, Rabu (7/12).

Diakui olehnya, peristiwa olahraga itu bergerak dengan cepat, penuh aksi dalam tiap pertandingan. Bahkan, setiap pemain cenderung ekspresif. Sehingga, terlihat dinamis untuk dijadikan sebagai objek fotografi.

Akan tetapi, peralatan kamera maupun lensa cukup mempengaruhi hasil gambar. Walaupun begitu, kata dia, hal ini bukanlah jaminan mutlak. “Sungguh ironi jika seandainya suatu peristiwa yang baik dan indah di depan mata, kamera kurang memiliki pencahayaan atau ukuran lensa kecil,” jelas dia.

Hal yang paling utama adalah kesiapan dan fotografer tersebut dalam menekan tombol pelepas rana kamera. Karena itu pula, fotografer harus tetap siap. Terutama dalam pengambilan spot untuk motret.

“Sebagai fotografer olaharaga ada enam hal yang perlu diperhatikan dalam memotret momen olahraga,” ungkapnya.

Di antaranya, harus mengetahui pertandingan olahraga yang akan diabadikan. Selanjutnya, fotografer harus siap dalam keadaan apapun. Untuk hal tersebut, mulai dari peralatan hingga prakiraan cuaca harus diketahui fotografer.

Lalu, fotografer harus datang lebih awal dan memotret ikon-ikon di luar lapangan. Dia mengungkap, hal yang paling penting adalah mampu menangkap ekspresi-ekspresi menarik. “Terutama ekspresi kemenangan, kekalahan, kelelahan, kesakitan dan sebagainya,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia menceritakan berbagai pengalaman saat mengambil foto PON setiap penyelenggaraan. Bahkan, ketika kamera belum secanggih saat ini. (Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *