KOTA TASIK (CM) – Suasana hangat penuh kekeluargaan mewarnai pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) Gabungan Bridge Kota Tasikmalaya (GABRIKOTAS) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Sekretariat GABRIKOTAS, yang beralamat di Jalan Kolonel Utuy Sobandi 110, Kecamatan Cipedes, dengan dihadiri oleh dua belas klub bridge aktif di wilayah Kota Tasikmalaya.
Muscab ini menjadi momen strategis untuk menentukan arah kebijakan pembinaan olahraga bridge ke depan. Dalam forum tersebut, Drs. Zaenal Mutaqin, M.Pd terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pengurus Cabang GABRIKOTAS Kota Tasikmalaya untuk periode 2025–2029.
Proses pemilihan dilakukan melalui musyawarah mufakat, dengan seluruh klub memberikan dukungan penuh. Kehadiran perwakilan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya turut memberikan legitimasi atas hasil pemilihan tersebut.
Usai terpilih, Zaenal Mutaqin menyampaikan pandangannya bahwa bridge bukan sekadar permainan kartu biasa, melainkan sebuah cabang olahraga yang menekankan kerja sama tim, ketelitian, logika, serta komunikasi yang efektif.
“Bridge merupakan olahraga yang melatih kemampuan berpikir strategis, logis, dan membutuhkan kesabaran serta etika sportivitas. Nilai-nilai ini sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda Tasikmalaya,” ungkap Zaenal.
Di bawah kepemimpinan barunya, GABRIKOTAS berkomitmen menjadikan bridge sebagai sarana pembinaan non-formal, khususnya bagi pelajar dan generasi muda. Selain regenerasi kepemimpinan, Muscab ini juga membahas sejumlah agenda penting, di antaranya penguatan organisasi, peningkatan kualitas SDM seperti pelatih dan wasit, serta pengembangan kompetisi yang lebih terstruktur dan profesional di tingkat lokal.
Meski belum sepopuler cabang olahraga lain seperti sepak bola atau bulu tangkis, prestasi bridge Tasikmalaya cukup membanggakan. Sejumlah atlet binaan GABRIKOTAS telah menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan, mulai dari tingkat kota hingga nasional.
Namun demikian, cabang olahraga ini masih menghadapi tantangan, salah satunya belum masuknya bridge ke dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) untuk jenjang SMP dan sederajat. Hal ini dinilai menjadi hambatan dalam menjaring atlet muda berbakat.
Baca juga: KONI Tasikmalaya Dorong Prestasi Pencak Silat Lewat Pelatihan Wasit dan Pelatih
“Kami sudah berupaya mengusulkan agar bridge bisa masuk ke O2SN, tapi sejauh ini belum berhasil. Padahal olahraga ini sangat edukatif dan bisa menjadi alat pembinaan mental serta logika siswa,” ujar Rini Destira Mira, pelatih GABRIKOTAS.
Perwakilan KONI Kota Tasikmalaya, Asep Rizal Asy’ari dan Epi Mulyana, yang turut hadir dalam Muscab, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. KONI berjanji akan mendorong cabang olahraga bridge untuk lebih diperhatikan, termasuk memperjuangkan agar masuk ke O2SN.
“Bridge adalah cabang olahraga resmi KONI yang sudah dipertandingkan di PON. Kami akan upayakan agar olahraga ini bisa lebih mendapatkan tempat di hati masyarakat, khususnya pelajar,” tegas Asep Rizal.
Untuk diketahui, olahraga bridge secara nasional berada di bawah naungan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI), dan telah menjadi cabang resmi di PON maupun event internasional. Keberadaan GABRIKOTAS menjadi wadah penting bagi atlet-atlet lokal untuk berprestasi di level yang lebih tinggi.
Dengan semangat baru dan dukungan dari berbagai pihak, GABRIKOTAS optimistis dapat terus melahirkan atlet-atlet bridge berprestasi, sekaligus menjadikan olahraga ini semakin diminati masyarakat Tasikmalaya.