KAB.TASIK (CM) – Insiden keracunan massal menimpa lingkungan SMA Peradaban yang berlokasi di Desa Cintabodas, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 19 orang yang terdiri dari para siswi dan seorang guru mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan berupa cilok buatan asrama pada Minggu malam, 25 Mei 2025.
Keterangan dari Kapolsek Bantarkalong, AKP Mugiono, menyebutkan bahwa makanan tersebut dikonsumsi pada pagi harinya, Senin 25 Mei 2025.
Tidak lama setelahnya, para korban mulai merasakan gejala seperti mual, pusing, dan demam tinggi. Dugaan awal mengarah pada kandungan makanan yang terkontaminasi.
Seluruh korban segera dievakuasi dan dirawat di Puskesmas Culamega. Dari total 19 orang yang terdampak, enam di antaranya telah diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan intensif, sementara 13 lainnya masih dalam pengawasan medis.
Baca juga: Kapolres Turun Langsung Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Longsor Salawu
Hingga saat ini, penyebab pasti dari keracunan tersebut masih belum dapat dipastikan karena tim medis masih menunggu hasil laboratorium dari sampel makanan yang dikonsumsi. Pihak Puskesmas pun terus melakukan observasi terhadap pasien, baik yang dirawat di fasilitas kesehatan maupun yang masih berada di lingkungan pesantren.
“Penanganan terus dilakukan oleh tim medis kami. Kami juga tengah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak dan menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui sumber pasti keracunan,” ujar AKP Mugiono.
Selain 19 orang yang sudah menunjukkan gejala, pihak kepolisian mencatat bahwa terdapat total 34 orang yang mengonsumsi makanan serupa, sehingga jumlah korban masih berpotensi bertambah.
Proses pemantauan dan evaluasi terus dilakukan secara berkala guna memastikan keselamatan seluruh pihak yang terlibat.
Pihak kepolisian bersama tim kesehatan saat ini sedang berkoordinasi untuk mempercepat proses investigasi dan memastikan tidak ada kelalaian yang membahayakan keselamatan warga sekolah di kemudian hari.