JAKARTA, (CAMEON) – Luthfi Assyaukanie, Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL), menulis status kontroversial di akun Facebooknya, Kamis, 3 November 2016. Ia mengatakan, Islam sebagai agama pemaaf, santun, dan rahmatan lil alamin cuma omong kosong.
Menurut dia, hikmah terbesar dari hiruk-pikuk pilkada DKI Jakarta adalah agama Islam punya umat yang brutal, norak, pemarah, dan dungu. “Apa yang dulu diajarkan ketika saya kecil bahwa Islam adalah agama pemaaf, santun, rahmatan lil alamin cuma omong kosong,” tandasnya.
Alumnus Universitas Melbourne, Australia, itu menilai, agama Islam telah gagal menciptakan orang-orang menjadi baik, pemaaf, dan khairu ummah. “Siapa yang mau ikut agama yang brutal? Siapa yang mau ikut orang-orang bengis, norak dan tolol? Agama yang tidak bisa mengubah perilaku umatnya menjadi lebih baik adalah agama yang gagal, agama yang tak layak dibanggakan,” tuturnya.
Postingan tersebut menuai beragam komentar. Ada yang mendukung, tapi tak sedikit juga yang “melawan”. Namun, “sekeras” apapun komentar yang berlawanan, Luthfi menjawabnya dengan santai. Ciri khas orang-orang JIL dalam berdebat memang seperti itu. Lawan bicara pasang nada tinggi, mereka santai saja meresponsnya, sehingga emosi lawan semakin terpancing.
Misalnya saat Umar Hadi Al-Makkiy berkomentar, “Gk mau pindah agama sekalian aja, pak? Hahahaha…”
Luthfi membalasnya santai, “Pengen sih, lagi mikir.”
Atau saat Mukhtasor Reza berkomentar, “Itu murtad boss…namanya…gak usah bacot lagi kalo udah bukan Islam..mati gak diterima bumi…apalagi Alloh”
Lagi-lagi Luthfi merespons santai, “Gpp, yg penting bahagia.”
“Sekalian aja lo jadi makhluk lain jangan jadi manusia, malaikat, jin…jadi apapun selain yg tadi..” komentar Sarpan Ngadiyo.
“Jadi pohon boleh?” jawab Luthfi. (pey)
