CIMAHI, (CAMEON) – Penerapan transportasi massal di Kota Cimahi sepertinya sulit dilaksanakan. Pasalnya, selain ruas jalan yang terbatas, fasilitas penunjang juga berpengaruh. Imbasnya, Pemkot Cimahi belum mengeluarkan kebijakan mengenai perencanaan transportasi massal.
Dampaknya, Ketiadaan transportasi massal tersebut memicu pertumbuhan kendaraan pribadi yang tinggi sehingga menimbulkan kemacetan di berbagai ruas jalan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Cimahi Kosasih S Wiraatmadja mengakui, pada jam sibuk beberapa ruas jalan di Cimahi selalu mengalami kemacetan. Titik-titik kemacetan itu, kata dia, di antaranya ialah di sekitar Pemkot Cimahi, di sekitar RS Dustira, daerah Baros, Cimindi, maupun Citeureup.
“Kalau jam sibuk, sekitar jam 6.00-8.00, motor yang lewat di Cimahi saja sampai 7.000 kendaraan per lima menit. Jam sibuk itu utamanya saat jam masuk atau bubar anak sekolah dan pekerja,” katanya.
Pemkot Cimahi tak bisa dengan mudah untuk merancangnya. Soalnya, karakteristik wilayah di Cimahi sebagian besar berupa jalan-jalan kecil ataupun kawasan militer.
“Sebetulnya Cimahi juga harus memikirkannya, tapi Cimahi punya karakter sendiri, jalan yaitu kecil-kecil. Contoh saja, kalau Cimahi punya bus kota, jalan itu sesak
atau enggak? Bus kota yang ada di Cimahi ini kan cuma lewat. Jadi tidak mudah buat Cimahi membuat kebijakan transportasi publik,” ujarnya. cakrawalamedia.co.id (Rizki)
