PANGANDARAN (CAMEON) – Target tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2016 Kabupaten Pangandaran terealisasi sebesar 8,1 Milyar dari target 7,6 Milyar. Dan melihat potensi tersebut Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata berharap target PBB pada tahun 2017 harus ada kenaikan menjadi 8,3 Milyar.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pangandaran, Hendar Suhendar menegaskan bahwa pemerintah belum berani untuk menaikan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tahun 2017. Karena, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan NJOP, sehingga untuk penetapan nilai Pajak Bumi dan Bangunan (2017) tahun 2017 masih mengacu pada tahun 2016 lalu.
“Untuk tahun ini tidak bisa karena kami masih melakukan pendataan berapa NJOP Kabupaten Pangandaran. Untuk menentukan tarif wajib pajak dan kita masih mengacu pada Peraturan Bupati Ciamis tahun 2003,” tegasnya kepada media saat ditemui diruang kerjanya. Senin (30/1/2017).
Hendar mengakui Bupati Pangandaran menginginkan adanya kenaikan tarif pajak bumi dan bangunan, karena milihat potensi PBB di Pangandaran. Namun sayangnya keinginan itu belum bisa terpenuhi. “Saya masih berasumsi untuk menentukan nilai NJOP, karena harus berdasarkan beberapa indikator seperti harga pasar, perkembangan perekonomian masyarakat dan beberapa indikator lain yang menjadi acuan dasar penentuan NJOP, untuk itu. lanjut dia, pendataan NJOP tersebut pihaknya telah membentuk sebuah tim kajian ilmiah dan ditargetkan rapung pada akhir tahun 2017,” tambahnya.
“Untuk mendorong capaian PBB tahun 2017 ini Pemda Pangandaran akan memberikan penghargaan bagi desa yang lunas PBB. Dan harus ada kehati-hatian dalam menentukan NJOP. Karena ini jelas akan berpengaruh pada tarif PBB. Kenaikan itu akan kami berlakukan pada tahun 2018 nanti,” pungkasnya. (Andriansyah)
