CIMAHI, (CAMEON) – Dinas Koperasi UMKM Industri Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi menyatakan sulit kalau harus mengandalkan ketahanan pangan dari wilayah sendiri.
Kepala Dinas Diskopindagtan Kota Cimahi, Adet Chandra Purnama mengatakan, sangat tidak mungkin bagi Cimahi mengandalkan pangan hasil sendiri. Sebab, Kota Cimahi bukan daerah penghasil.
“Ga mungkin, Cimahi bukan daerah penghasil. Semua itu diambil dari luar kota,” katanya, Senin (12/9/2016).
Selama ini, kata Adet, untuk memenuhi kebutuhan pangan seperti beras dan sayuran, Kota Cimahi masih mengandalkan dari daerah lain, seperti Kab. Bandung Barat Cianjur.
Adapun hasil pangan yang ada di Cimahi, seperti hasil pertanian itu hanya untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.
“Kita bukan lumbung padi juga,” ucapnya.
Kepala Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan Diskopindagtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari menambahkan, selama ini, untuk memenuhi ketahanan pangan, Cimahi mendapat pasokan dari daerah lain.
“Contoh beras, dari Bandung Barat, Garut, Cianjur sampe Karawang,” terangnya.
Khusus lahan pertanian, seperti sawah, saat ini di Kota Cimahi hanya tersisa sekitar 131 hektare. Dan itu hanya untuk dikonsumsi petani sendiri.
“Satu kali panen 1 hektar itu 6,7 ton. Kalau untuk suplai penduduk (keseluruhan Cimahi) tidak cukup. Makannya ditopang oleh daerah sekitarnya,” katanya.
Namun, untuk keseluruhan, lanjut Mita, ketersediaan pangan di Kota Cimahi masih mencukupi. Sebab, Cimahi ditopang oleh daerah-daerah produksi.
“Secara umum untuk ketersediaan kita cukup karena kita kota jasa, dikelilingi oleh daerah produksi,” imbuhnya. cakrawalamedia.co.id (Rizki)