Tasikmalaya

Ratusan Anak Ikuti Penutupan Peskilram

43
×

Ratusan Anak Ikuti Penutupan Peskilram

Sebarkan artikel ini
Ratusan Anak Ikuti Penutupan Peskilram

TASIKMALAYA (CAMEON) – Ratusan anak usia PAUD dan SD mengikuti acara penutupan Pesantren Kilat Ramadan (Peskilram) berbasis kesehatan lingkungan di Masjid Al Ikhlas Kampung Tabrik Desa Puteran, Kec Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (16/6/2017).

Wawan Widarmanto, penanggung jawab program, menyatakan, kegiatan ini sebagai upaya pemersatu umat. Pasalnya, para peserta ini berbeda paham dan aliran. “Kegiatan bersama ini kita ke depankan persamaan, bukan perbedaan,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Wawan, 5 hari di DKM Al Ikhlas dan 5 hari di DKM Al Hikmah. Demikian pula dengan para asatidznya, diambil dari dua pihak. “Secara praktis, kami juga sedang mengadakan pendidikan toleransi dalam beragama,” tuturnya.

Adapun kegiatan kesehatan lingkungan, anak-anak disamping tidak membuang sampah sembarangan, mereka juga kerap melakukan pungut sampah secara berjama’ah di sepanjang jalan kampung.

Dalam pantauan CAMEON, para santri terlihat begitu semangat dalam mengikuti acara, terlebih saat penerimaan hadiah bagi yang berprestasi selama pesantren berlangsung.

Ummu Hamzah, selaku panitia dan pengasuh DTA Al Ikhlas membacakan para penerima penghargaan, dimulai dari yang paling rajin berangkat, tulisannya yang terbaik, tarawih tertib, hingga yang khatam Al Qur’an. Santri bersangkutan mendapat bingkisan dari panitia.

Fadhilatunnisa Aghniya Ramadhani (9), siswi MI Amal Ikhlas Mandiri menerima uang 100 ribu dari Aba Azri dan bingkisan dari panitia dalam kategori satu-satunya peserta yang bisa mengkhatamkan Al Qur’an dalam 20 hari. “Alhamdulillah dapat hadiah, aku senang sekali menerima hadiah dari guru ngajiku. Walau cape, tapi suka,” celotehnya polos.

Sementara itu, dua orang peserta yang lain, Dini Nur’ani (10) dan Fajriyah Sundus Nugraha (10) juga menunjukan kegembiraannya usai menerima hadiah. Mereka bersyukur telah mendapatkan penghargaan.

Dalam acara penutupan, hadir bunda Rosi Nurhayati, S.Ag (35), Owner Rumah Baca Cahaya Ilmu dari Panjalu Kab Ciamis. Bunda Rosi dengan tiga boneka kesayangannya memotivasi para santri akan pentingnya membaca bagi masa depan. “Membaca adalah jendela, kalau kita ingin keliling dunia maka perbanyaklah membaca buku yang bermutu,” ucap Rosi penuh semangat.

Sebelum pulang, para peserta Peskilram mengantri dengan tertib untuk menerima sertifikat dan takjil dari ummu Maisya dan Aba Azri serta panitia yang lainnya. (MNS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *