KOTA TASIK (CM) – Sejumlah pegiat disabilitas di Kota Tasikmalaya menyambut positif peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 sebagai momen penting untuk memperkuat komitmen terhadap hak-hak, kemandirian, dan kesejahteraan penyandang disabilitas.
Dengan tema “Amplifying the Leadership of Persons with Disabilities for an Inclusive and Sustainable Future,” HDI tahun ini menyoroti peran aktif penyandang disabilitas dalam menciptakan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.
Peringatan HDI yang biasanya digelar pada 3 Desember, diundur hingga 7 Desember 2024. Hal ini dilakukan karena banyak penyandang disabilitas di Tasikmalaya tengah mengikuti ujian sekolah dan bekerja.
Meski diundur, semangat untuk memperingati hari besar ini tetap terjaga dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan melibatkan banyak pihak.
Ketua Persatuan Tuna Daksa Tasikmalaya (PERDATA), Pipih Suparmi, mengungkapkan bahwa HDI 2024 merupakan momen strategis untuk memperkuat kesetaraan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas di Tasikmalaya.
Salah satu kegiatan utama dalam rangkaian HDI adalah studi banding ke Difabel Zone Yogyakarta, yang bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
“Kita berharap kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran untuk meningkatkan kemandirian. Sebanyak 29 penyandang disabilitas dari Tasikmalaya akan berkunjung ke Difabel Zone untuk mempelajari berbagai keterampilan kreatif, seperti seni kriya, makanan olahan, dan batik,” ungkap Pipih.
Pipih menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi peserta untuk terus berkarya dan meraih kemandirian, baik secara pribadi maupun ekonomi.
“Sebuah harapan dari kita para penyandang disabilitas di Tasikmalaya adalah semakin terpacu untuk berkarya sebagai bekal meraih kemandirian,” ujar Pipih, didampingi pegiat disabilitas Tasikmalaya, Harniwan Obech, Selasa 3 Desember 2024.
Selain kegiatan di Yogyakarta, para penyandang disabilitas juga akan mengikuti edukasi kedirgantaraan bersama Lanud Wiriadinata Tasikmalaya. Sedikitnya 768 penyandang disabilitas dari tujuh Sekolah Luar Biasa (SLB) dan komunitas difabel di Tasikmalaya akan berpartisipasi dalam program ini.
Program edukasi ini dirancang untuk memberikan wawasan umum mengenai dunia penerbangan, dengan harapan dapat memperluas pengetahuan dan membangun semangat inklusivitas.
“Program ini adalah bagian dari upaya membangun kemandirian dan memberikan pengetahuan umum bagi penyandang disabilitas,” jelas Pipih.
Pipih dan Obech menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada PT KAI dan Lanud Wiriadinata atas dukungan yang diberikan.
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT KAI dan Lanud Wiriadinata yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Semoga kegiatan ini mendukung kemandirian para disabilitas,” kata Pipih.
HDI 2024 diharapkan tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga momentum bagi masyarakat untuk memperkuat komitmen terhadap inklusivitas. Pipih menegaskan bahwa dukungan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung penyandang disabilitas.
“Kegiatan ini adalah ikhtiar bersama dalam membangun kemandirian dan memberikan bekal pengetahuan. Semoga menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus berkomitmen mendukung hak-hak penyandang disabilitas,” tutup Pipih.