TASIKMALAYA, (CAMEON) – Kepolisian Republik Indonesia menggelar Operasi Patuh Lodaya secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut, ditujukan untuk meminimalisir angka kecelakaan dan sebagai sikap waspada bagi para pengendara agar lebih berhati-hati dalam berkendaraan.
Dalam Operasi Patuh Lodaya ini, Polri melibatkan Dishub, TNI, PM, dan Garnisun. Ada beberapa hal yang akan diperiksa di antaranya: pemeriksaan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor dan kedisiplinan dalam berlalu lintas. Kemudian, pemeriksaan lain yang akan dilakukan, yaitu pemeriksaan plat nomor yang tidak sesuai dengan aslinya, pemasangan rotator dan sirene pada mobil pribadi.
PM (Polisi Militer) ditugaskan untuk merazia para pengendara yang menempelkan logo TNI pada mobil pribadinya, sedangkan Dishub bertugas untuk merazia angkutan umum dan angkutan barang yang melanggar tata tertib lalu lintas. Misalnya, menaikan atau menurunkan penumpang tidak sesuai tempatnya.
Kepala Polisi Republik Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti, melalui amanatnya yang dibacakan oleh Kapolres Tasikmalaya AKBP Nugroho, di Mapolres Tasikmalaya, Senin (16/5/2016), menyampaikan, dalam Operasi Patuh Lodaya yang digelar serentak di seluruh Indonesia ini akan dilakukan penilangan bukan berupa teguran saja.
“Sekarang Polisi melakukan penindakan terhadap pelanggaran berlalulintas,” ujarnya kepada wartawan.
Operasi Patuh Lodaya ini akan digelar 2 sampai 3 hari sekali dan akan berlangsung selama 15 hari terhitung mulai tanggal 14 sampai dengan 29 Mei 2016. Cakrawalamedia.co.id (wrd/dzm)