CIMAHI, (CAMEON) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mengaku jumlah personel yang dimiliki saat ini belum ideal. Selain itu, sarana dan prasarana yang tersedia juga belum menunjang.
Saat ini, tercatat sebanyak 25 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan delapan Satuan Petugas (Satgas) yang bertugas di BPBD Kota Cimahi. Mereka hanya ditunjang oleh satu kendaraan mobil untuk melakukan tugas mendatangi lokasi bencana.
Sementara anggaran untuk BPBD sebesar Rp. 1,5 miliar. Demikian disampaikan. Kepala BPBD Kota Cimahi Dani Bastian, Saat ditemui di kantor BPBD Kota Cimahi, Jalan Cihanjuang, Selasa (6/12/2016).
“Saat ini kami punya satu kendaraan roda empat untuk mendatangi lokasi atau menyalurkan bantuan. Sisanya, kami mengandalkan kendaraan roda dua milik pribadi,” kata dia.
Meski demikian, sejauh ini, kata Dani semua permasalahan yang ada belum mengganggu kinerja dalam upaya evakuasi atau penyaluran bantuan.
“Selama ini kami masih bisa mengatasi kekurangan yang ada dengan lancar,” beber Dani.
Berdasarkan data yang didapat BPBD Jawa Barat, potensi cuaca ekstrem di Jawa Barat berlangsung sampai bulan februari 2017. Terkait hal itu, Kepala BPBD Kota Cimahi,
Dani Bastian mengaku akan terus meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi bencana di Kota Cimahi.
“Kami tentu akan mengerahkan sumber daya di BPBD Kota Cimahi dengan melakukan shift. Sehingga BPBD bisa stay 24 jam jika ada bencana,” kata dia.
Adapun potensi bencana di Kota Cimahi ada di kawasan utara dan Selatan. Di utara merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat (KBB) merupakan kawasan tebingan dari kaki bukit gunung Burangrang dan Tangkuban Parahu, sementara di daerah selatan merupakan kawasan industri yang lumayan padati penduduk.
“Kalau potensi bencana di kawasan Utara itu longsor, kalau selatan itu kawasan yang sering banjir,” jelasnya. (Rizki)