JAKARTA (CAMEON) – Puti Guntur Soekarno Putri memberikan dukungannya untuk pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat. Dia mengaku bukan tanpa alasan dirinya mendukung pasangan calon petahana itu.
Menurutnya, pasangan Ahok-Djarot telah berhasil menangani banjir Jakarta yang selalu menghantui warga setiap tahun. Cucu proklamator kemerdekaan Republik Indonesia ini seringkali mengalami kebanjiran di rumah ayahnya, Guntur Soekarno Putra, setiap hujan tiba.
Namun, rumah anak putra Soekarno atau akrab dipanggil Bung Karno itu tak lagi kebanjiran setelah Ahok memimpin Jakarta. Kini, rumahnya di kawasan Cempaka Putih benar-benar bebas dari banjir. Padahal dulunya merupakan daerah langganan banjir.
“Dari lahir sampai usia 26 tahun, sebelum saya berkeluarga dan pindah dari rumah ayah saya, banjir merupakan langganan kami. Hujan sedikit, kami was-was dan langsung mengangkat barang-barang,” ujar Puti di Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
Puti yang turut dalam silaturahmi bersama Calon Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat di kawasan Radio Dalam itu, berbagi pengalaman kepada peserta pengajian yang diadakan kelompok relawan Badja Darma.
Sejak Ahok memimpin, ucapnya, atau satu setengah tahun terakhir, kawasan rumah orang tuanya tersebut tidak lagi tergenang. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berhasil melakukan normalisasi sungai di kawasan itu.
“Kalinya sudah ditembok, terus dikeruk. Baru sekarang seperti itu,” ucapnya.
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat, mengaku bersyukur bahwa apa yang dikerjakannya dirasakan warga. Termasuk penanganan banjir yang memang merupakan salah satu program prioritas dirinya bersama Ahok.
“Memang tidak mudah tapi kami terus berupaya meminimalisir dampak dari bencana tersebut,” ujar Djarot.
Adapun untuk banjir sendiri selain menormalisasi sungai, dirinya juga melakukan pembangunan dan perbaikan waduk serta embung air.
“Ya minimal banjir sekarang cepat surut dan kami optimis banjir bisa diatasi bila semua sungai tuntas dinormalisasi,” tandasnya. (tama)