KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sebanyak 5 orang pengurus inti Asosiasi PSSI Kota Tasikmalaya periode 2018-2022 dikukuhkan oleh Ketua Asosiasi PSSI Jawa Barat, Tommi Apriantono, di salah satu hotel di Jalan Ikik Wiradikarta (Kalektoran), Kota Tasikmalaya Senin (03/12/2018).
Ketua Pengurus Asosiasi PSSI Kota Tasikmalaya, H. Ahmad Suparman, mengatakan, pembenahan kepengurusan akan lebih menggali potensi PSSI yang akan diawali dari gresrut penggiat sepak bola mulai usia dini. Dilakukannya pencetakan kompetensi usia dini, pembinaan di usia dini, untuk mempersiapkan atlet-atlet sepak Bola di ajang tingkat Provinsi.
“Setelah lolos tingkat Provinsi, nantinya atlet anak-anak tersebut akan disiapkan untuk berkarir atau berkiprah di dunia sepak bola yang lebih tinggi dan profesional. Sedangkan, saat ini kami tengah memperiapkan sepak bola Liga Askot Tasikmalaya kategori usia 17, usia 23 yang diikuti oleh lima orang senior sesuai hasil pada kongres tahunan 2018,” papar Ahmad.
Saat ini, katanya, tantangan dan kewajiban pihaknya adalah untuk melaksanakan U-17 dan U-23. “Alhamdulilah sekarang telah dilaksanakan, dan nanti tanggal 29 Desember berakhirnya jabatan sebagai Ketua PSSI di periode pertama. Dilanjut di bulan Januari akan dimulai program kerja jangka pendek dan program jangka panjang untuk mempersiapkan Porda. Kemudian program lebih dekat pada bulan Maret menghadapi piala Gubernur usia 14-16,” terangnya.
Ditempat yang sama, Sekertaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, menyebutkan, setelah dikukuhkan sebagai pengurus Askot PSSI Kota Tasikmalaya, para penggiat sepak bola sangat menaruh harapan besar. Dasar harapan itu, lanjut Sekda, berawal dari kepengurusan priode pertama yang telah berjalan dengan baik.
“Kami harap olahraga sepak bola di Kota Tasik dapat terus maju, dan bisa melahirkan para sepakbola profesional. Tentunya ini akan menjadi tantangan bagi kepengurusan baru guna memberikan pembinaan kepada klub sepak bola, Sekolah Sepak Bola (SSB) khususnya yang ada di Kota Tasikmalaya,” paparnya.
Dia pun menyinggung soal support anggaran yang selama ini menjadi kendala. Ivan bilang bahwa itu tentunya tidak semerta-merta harus mengandalkan dari Pemkot dengan keterbatasan APBD-nya.
Anggaran yang diberikan, jelas Sekda, lebih cenderung stimulan dikarenakan kemampuan APBD yang tak akan cukup. Namun, pemerintah bisa mendorong melalui hubungan baik bersama masyarakat yang punya perusahaan, Perbankan yang mau member kontribusi melalui dana CSR atau yang lainnya.
“Dukungan itu bisa muncul, kalau kepengurusan Askot bisa menampilkan performa yang baik, kredibilitasnya dijaga. Punya program kerja yang jelas, rasional, amanah dan dapat menjalin hubungan silaturahmi yang baik dengan seluruh unsur perusahaan. Apalagi saat ini sepak bola tidak sekedar olahraga tapi sudah menjadi bisnis dan juga dapat menjadi hiburan masyarakat,” katanya. (Edi Mulyana)