BANDUNG BARAT (CAMEON) – Kebersihan tempat menjadi hal yang paling diminati bagi sebagian masyatakat untuk membeli barang di minimarket. Sehingga, perbedaan harga antara harga minimarket dan pasar tradisional memang tak pernah bisa dipungkiri.
Walaupun begitu, pemerintah tak bisa mengambil keputusan untuk hal tersebut. Menurut Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Dadang Mursiddin, tidak punya pilihan untuk menormalisasikan harga.
“Memang harga di minimarket terkadang lebih murah. Tapi, kami tetap tidak punya akses untuk mengatur harga,” kata Dadang kepada CAMEON ditemui di ruangannya, Rabu (29/3/2017).
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengungkapnya satu-satunya cara untuk menjaga harga tetap normal adalah dengan operasi pasar murah kepada masyarakat. Dia menjelaskan, operasi pasar ini terbilang efektif untuk menjaga kestabilan harga.
Lebih dari itu, pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa. Diakui olehnya, beberapa hasil tani malah dijual di luar Bandung Barat. Hal ini ada banyak keuntungan dan kerugian yang didapat.
“Memang sebaiknya untuk menstabilisasikan harga lokal, baiknya produk lokal dikomsunsi oleh masyarakat lokal,” ucapnya.
Untuk itu, saat ini pihaknya masih berkompromi agar di Bandung Barat terdapat pasar induk. Adanya pasar induk, minimalnya hasil tani bisa terjual di wilayah sendiri. Serta tidak lagi masyarakat harus jauh menjual hasil dengan biaya angkut yang besar.
Tercatat, baru hanya memiliki sembilan pasar yang direvitalisasi. Hal ini dilakukan untuk menarik sejumlah pembeli. Dia mengungkap pasar yang kumuh dan becek salah satunya menjadi faktor masyarakat tidak mau pergi ke pasar tradisional.
“Kita akan tingkatkan untuk merevitalisasi pasar tradisional lagi dalam waktu dekat,” ujarnya.
Pada tahun ini, pihaknya menargetkan untuk merevitalisasi Pasar Tagog Padalarang dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bandung. Terkait anggaran masih direncanakan. Akan tetapi, revitalisasi akan dimulai tahun ini.
“Kami akan usahakan tahun ini. Bagaimana pun juga ini adalah program dari pemerintah daerah,” pungkasnya. (Putri)