Menu

Mode Gelap
Mudik Bersama Polres Tasikmalaya; Ratusan Pemudik Merasa Terbantu dan Nyaman Hengky Tegaskan H-7 Perusahaan Wajib Bayar THR Tepat Waktu Nasib Para Mahasiswa STMIK Tasikmalaya; Wahid Minta Pemda Jamin Kelangsungan Pendidikan di Tengah Pencabutan Izin Operasional Proyek Dikuasai Pokir DPRD, Pengusaha Lokal KBB Menjerit Resahkan Masyarakat, Satlantas Polres Tasikmalaya Bakal Tindak Pengguna Knalpot Bising

Bandung Barat · 29 Mar 2017 18:04 WIB ·

Pemda Bandung Barat Belum Bisa Mengatur Harga Pasar


					Pemda Bandung Barat Belum Bisa Mengatur Harga Pasar Perbesar

BANDUNG BARAT (CAMEON) – Kebersihan tempat menjadi hal yang paling diminati bagi sebagian masyatakat untuk membeli barang di minimarket. Sehingga, perbedaan harga antara harga minimarket dan pasar tradisional memang tak pernah bisa dipungkiri.

Walaupun begitu, pemerintah tak bisa mengambil keputusan untuk hal tersebut. Menurut Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Dadang Mursiddin, tidak punya pilihan untuk menormalisasikan harga.

“Memang harga di minimarket terkadang lebih murah. Tapi, kami tetap tidak punya akses untuk mengatur harga,” kata Dadang kepada CAMEON ditemui di ruangannya, Rabu (29/3/2017).

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengungkapnya satu-satunya cara untuk menjaga harga tetap normal adalah dengan operasi pasar murah kepada masyarakat. Dia menjelaskan, operasi pasar ini terbilang efektif untuk menjaga kestabilan harga.

Lebih dari itu, pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa. Diakui olehnya, beberapa hasil tani malah dijual di luar Bandung Barat. Hal ini ada banyak keuntungan dan kerugian yang didapat.

“Memang sebaiknya untuk menstabilisasikan harga lokal, baiknya produk lokal dikomsunsi oleh masyarakat lokal,” ucapnya.

Untuk itu, saat ini pihaknya masih berkompromi agar di Bandung Barat terdapat pasar induk. Adanya pasar induk, minimalnya hasil tani bisa terjual di wilayah sendiri. Serta tidak lagi masyarakat harus jauh menjual hasil dengan biaya angkut yang besar.

Tercatat, baru hanya memiliki sembilan pasar yang direvitalisasi. Hal ini dilakukan untuk menarik sejumlah pembeli. Dia mengungkap pasar yang kumuh dan becek salah satunya menjadi faktor masyarakat tidak mau pergi ke pasar tradisional.

“Kita akan tingkatkan untuk merevitalisasi pasar tradisional lagi dalam waktu dekat,” ujarnya.

Pada tahun ini, pihaknya menargetkan untuk merevitalisasi Pasar Tagog Padalarang dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bandung. Terkait anggaran masih direncanakan. Akan tetapi, revitalisasi akan dimulai tahun ini.

“Kami akan usahakan tahun ini. Bagaimana pun juga ini adalah program dari pemerintah daerah,” pungkasnya. (Putri)

Artikel ini telah dibaca 118 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Optimalisasi Karyawan: Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Kinerja

12 Juli 2023 - 07:44 WIB

Optimalisasi Karyawan: Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Kinerja

IKM Jabar Gelar Eksebisi Lomba Mancing Dalam Rangka Meriahkan FORNAS VII

29 Juni 2023 - 13:15 WIB

Pemkab KBB Lepas 392 Jemaah Haji Kloter Pertama

26 Mei 2023 - 19:03 WIB

Geliat Ekonomi Bandung Barat Bangkit Seusai Dilanda Pandemi

22 Mei 2023 - 19:53 WIB

Unik! Peringati Hardiknas dan Harkitnas, Hengky Kenakan Pakaian Adat

22 Mei 2023 - 17:08 WIB

Hengky Pastikan Semua Sekolah di Pelosok Menjadi Prioritas

19 Mei 2023 - 16:58 WIB

Trending di Bandung Barat