CIANJUR (CM) – Kabupaten Cianjur merupakan daerah agraris dengan kualitas hasil pertanian beras terbaik di Jawa Barat. Kurang lebih hampir 52% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Daerah agraris yang kebanyakan ditanami jenis padi ini menghasilkan berbagai jenis beras. Salah satu beras yang sangat digemari adalah jenis pandan wangi yang khas. Pamor beras pandan wangi sepertinya masih belum bisa terkalahkan. Beras pulen dan beraroma khas pandan yang satu ini, berasal dari Kabupaten Cianjur.
Pada tahun 1980-an, banyak yang bilang bahwa beras pandan wangi itu beras menteri lantaran kualitasnya unggul dan banyak digemari “Kaum Menak”. Lantas apa yang membuat beras Cianjur terkenal enak dengan aroma pandan yang khas dan pulen?
Ternyata rahasianya berada pada takaran air yang pas ketika bibit mulai disemai di sawah dalam artian sesuai takaran. Selain takaran yang pas, pupuk yang digunakan juga harus pupuk organik, bukan pupuk kimia.
Benih yang akan ditanam juga harus diseleksi dan dicari benih pilihan. Kualitas beras jenis pandan wangi adalah produk unggulan yang sangat digemari masyarakat. Padi pandan wangi memiliki berat per 1000 butir gabah mencapai 30 gram.
Beras jenis pandan wangi ternyata tidak hanya digemari di pasar lokal. Permintaan dari pasar internasionalpun bermunculan, maka tak heran jika jenis beras yang satu ini kian hilir mudik ke pasar ekspor.
Di Kp. Cibaregbeg RT 03 RW 05 Desa Jati, Kecamatan Bojong Picung, Kabupaten Cianjur, salah satu daerah yang tidak asing dengan jenis pandan wangi. “Panennuya setahun tiga kali. Pandan wangi tetap kualitas nomor satu. Pami abdi mah, gaduh 60 tumbak kur kenging 3 kintal (Kalau saya, hanya punya 60 tumbak hanya dapat 60 kwintal saja),” ungkap Aan Karmanah, petani di Desa Jati, Senin (26/11/2018).
Kendati demikian, dirinya mengaku senang karena bisa menjadi petani yang berkontribusi untuk tempat tinggalnya. Harapannya sedehana, ia hanya ingin lahan tempatnya bertani tidak dialihfungsikan oleh pemerintah menjadi kompleks perumahan.
Dirinya pun juga berharap swasembada beras bisa terulang kembali, agar kejayaan Negeri Indonesia sebagai Negeri Agraris bisa dihormati oleh bangsa dari seluruh dunia. (Intan)
Discussion about this post