PANGANDARAN (CM) – Dari hari kehari Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terus meningkat dari 24 kini menjadi 35 ODP didominasi oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang kampung.
Sebagai upaya penanganan Covid-19 di Kabupaten Pangandaran terus digenjot dari mulai mata anggaran, hingga tempat untuk observasi ODP yang saat ini sedang dibuatkan di lokasi eks Puskesmas Mangunjaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran drg Yani Achmad Marzuki mengatakan, untuk lokasi observasi corona sebelumnya akan menggunakan bangunan Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Kalipucang. Namun, karena beberapa pertimbangan, akhirnya dibatalkan.
“Tadinya kita mau di Linjamsos, tapi karena itu milik Pemprov dan banyak sekali mekanisme yang harus ditempuh. Maka kami batalkan untuk disana dan memilih menggunakan bangunan eks PKM Mangunjaya,”ujarnya, Senin (23/03/2020).
Menurut Yani, observasi akan dilakukan selama dua minggu per ODP. Hal ini dilakukan guna melihat perkembangan personal hingga benar-benar dinyatakan sehat.
“Kalau ditempatkan satu titik. Untuk koordinasi dan komunikasinya bisa lebih baik. Petugas kesehatannya juga sudah kami siapkan,”terangnya.
Untuk anggaran penanganan Covid-19, Yani menegaskan, bahwa sudah dilakukan rapat bersama antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait tadi pagi di Sekretariat Daerah.
“SKPD terkaitnya ada di Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Keuangan, Dinas PU, DPKPBD dan Sekda,”tuturnya.
Yani membenarkan sampai saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan di Kabupaten Pangandaran berjumlah 35 orang.
“Kendati demikian, beberapa diantaranya dinyatakan sehat dan tidak terjadi perubahan status ke arah yang buruk,”pungkasnya. (Andriansyah)