KAB. TASIK (CM) – Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, ribuan calon jemaah haji asal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tampak antusias mengikuti kegiatan manasik haji yang digelar di Gedung Islamic Centre, Senin, 21 April 2025.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari sejak Minggu ini menjadi bekal penting bagi para jemaah dalam mempersiapkan diri secara spiritual, mental, dan fisik sebelum menunaikan ibadah rukun Islam kelima tersebut.
Sebanyak 1.473 jemaah haji asal Tasikmalaya tercatat akan diberangkatkan tahun ini. Mereka berasal dari berbagai wilayah kecamatan di Tasikmalaya dan telah mengikuti berbagai rangkaian persiapan yang dijadwalkan oleh Kementerian Agama.
“Alhamdulillah, kegiatan manasik haji kita mulai sejak Minggu dan berlanjut hari ini. Total jemaah yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini berjumlah 1.473 orang,” ungkap Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, Iin Ufairoh.
Dalam kegiatan manasik ini, para calon jemaah tidak hanya dibekali teori seputar tata cara ibadah haji, tetapi juga langsung melakukan simulasi praktek di lapangan.
Sebuah miniatur Ka’bah yang dipasang di halaman Islamic Centre menjadi pusat perhatian, saat para jemaah mempraktikkan tawaf, sai, dan tahallul, dengan penuh kekhusyukan dan semangat.
Ribuan jemaah ini nantinya akan diberangkatkan ke Tanah Suci dalam empat kelompok terbang (kloter), yakni Kloter 16, 28, 57, dan 58. Pemberangkatan dijadwalkan mulai tanggal 8 Mei 2025.
“Empat kloter tersebut akan mulai berangkat pada tanggal 8 Mei mendatang. Semuanya sudah dijadwalkan dan dipersiapkan dengan baik,” jelas Iin.
Baca Juga: Pleno PSU Kabupaten Tasikmalaya Memanas, Saksi Paslon 03 Tolak Tanda Tangan dan Walk Out
Namun, di tengah semarak persiapan ini, Kementerian Agama juga mencatat adanya sejumlah calon jemaah yang batal berangkat tahun ini. Alasan pembatalan bervariasi, mulai dari kondisi kesehatan yang memburuk secara permanen, hingga jemaah yang harus mundur karena pasangan mereka belum mendapat giliran berangkat.
“Jumlah pasti yang batal masih dalam proses pendataan akhir. Sebagian besar karena meninggal dunia atau mengalami sakit permanen. Tapi ada juga yang batal karena ingin berangkat bersama pasangan, sementara pasangannya belum mendapat jadwal tahun ini,” papar Iin.
Di balik deretan angka dan data, terselip kisah haru penuh makna dari para calon jemaah. Salah satunya datang dari Nina, seorang ibu rumah tangga asal Tasikmalaya yang tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya. Bersama sang suami, Nina akhirnya akan menginjakkan kaki di Tanah Suci setelah menabung dan menunggu selama lebih dari satu dekade.
“Alhamdulillah, saya bisa berangkat bersama suami. Kami menabung belasan tahun, dan akhirnya setelah menunggu 12 tahun sejak mendaftar, kini jadwal keberangkatan itu tiba,” ucap Nina dengan mata berbinar.
Baginya, manasik bukan sekadar persiapan teknis, melainkan juga momentum untuk merenungi perjalanan spiritual yang telah ditempuh selama ini dan perjalanan yang akan dijalani di Tanah Suci nanti.
Dengan semangat yang membuncah dan persiapan yang semakin matang, ribuan calon jemaah haji asal Tasikmalaya kini tinggal menghitung hari.
Harapan dan doa pun mengalir, agar mereka diberikan kelancaran, kesehatan, serta kemampuan untuk menjalankan ibadah haji dengan sempurna dan menjadi haji yang mabrur.