News

Kadishub Jabar Prediksi 3 Juta Pemudik Masuk ke Jawa Barat

166
×

Kadishub Jabar Prediksi 3 Juta Pemudik Masuk ke Jawa Barat

Sebarkan artikel ini
Kadishub Jabar Prediksi 3 Juta Pemudik Masuk ke Jawa Barat
Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Dedi Taufik/net

BANDUNG, (CAMEON) – Selama mudik dan arus balik Lebaran 2016, Dinas Perhubungan Jawa Barat menyediakan Kapal Laut 1213 buah, 32 kereta Daop 2, 6028 kereta di Daop 3, 90 pesawat dan 4849 bus.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taupik, menjelaskan kendaraan tersebut khusus disediakan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik di Tahun ini. “Untuk tahun ini, bisa dipastikan terdapat sekitar 3 juta orang yang akan melakukan mudik ke Jawa Barat,” ujarnya saat dihubungi CAMEON melalui sambungan telepon, Senin (4/7).

Bahkan, pihaknya memprediksi untuk kendaraan roda dua meningkat sekitar 51 persen dari tahun lalu. Diakui olehnya, Jawa Barat merupakan jalur lintasan mudik. Sehingga, kendaraan yang masuk ke  Jawa Barat akan meningkat.

Ia menambahkan, setiap long weekend terjadi peningkatan yang cukup signifikan terkait kendaraan yang beredar di Jawa Barat. Sekitar 200 ribu kendaraan yang melintas di Jawa Barat.

Untuk mengantisipasi pemudik, pihaknya sebelum menjelang arus mudik sudah melakukan pengecekan pada beberapa kendaraan. Ia menjelaskan, masyarakat akan melakukan apapun guna melakukan mudik di waktu lebaran, alasan utamanya untuk bersilaturahim dengan keluarga besar lainnya.

“Untuk mengantisipasi hal lainnya, kami bekerja sama dengan ITB membuat sebuah aplikasi agar masyarakat bisa memantau untuk tiga jam ke depan bagaimana lalu lintas,” jelasnya.

Saat ini, pihaknya menyediakan 38 CCTV di lintasan arus mudik. Hal itu agar masyarakat bisa memantau keadaan di jalan yang akan dilalui seperti apa. Lalu, menyediakan tujuh pos kordibasi dan depalan rest area Dishub Jawa Barat. Serta empat rest area untuk pemudik yang menggunakan motor.

Di tempat yang berbeda, Dosen Ekonomi Pembangunan Unpad, Ferry Hadiyanto adanya tradisi mudik yang selama ini terjadi di Indonesia. Hal itu, ternyata dianggap sebuah budaya bagi beberapa pakar dan pengamat.

“Tradisi mudik sudah terjadi sejak lama ketika adanya urbanisasi masyarakat Desa ke Kota,” ujarnya.

Ia mengatakan dampak mudik dalam perspektif ekonomi, di antaranya Bank Indonesia menambah jumlah uang yang beredar, pemerintah menyediakan barang supply barang, belanja pemerintah meningkat dan suntikan THR.

“Mudik merupakan periode di mana pertumbuhan ekonomi meningkat di bandingkan periode lainnya,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id ( Nta )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *