KOTA TASIKMALAYA (CM) – Guna menjaga kondusifitas menjelang natal dan tahun baru 2019, Polres Tasikmalaya Kota akan menggelar Operasi Lilin Lodaya. Hal itu dikatakan Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Kurniawan Ma’aruf.
Menurutnya, Operasi Lilin Lodaya ini rencananya akan dilakukan selama 12 hari. Terhitung mulai dari 21 Desember, sampai 21 Januari 2019.
“Jumlah personel yang kita kerahkan sedikitnya ada 1000 lebih personel. Terdiri dari anggota polres Tasikmalaya Kota 500 personil, sisanya dari TNI, BPBD, Pol PP, Dishub, mahasiswa, dan organisasi lainnya,” kata Febry saat ditemui usai melaksanakan Apel Gelar Pasukan Ops Lodaya 2019 di Mapolresta Tasikmalaya, Kamis (20/12/2018).
Febry menambahkan, semua personel itu akan di tempatkan di berbagai pos terpadu dan tempat yang sudah di tetapkan. Seperti di Gereja, daerah rawan longsor, titik-titik kemacetan, maupun tempat-tempat ramai.
Namun, dari lokasi-lokasi tersebut, sambung Febry, pihaknya akan lebih memfokuskan pengamanan pada gereja-gereja yang dekat dengan permukiman warga. Hal itu dilakukan guna mencegah adanya penolakan dari warga yang dapat menimbulkan konflik berkepanjangan.
Ia mengimbau, seluruh warga terutama pihak gereja jika akan merayakan Natal harus terlebih dahuku berkoordinasi dengan pihak keamanan, temasuk bagi seluruh warga yang akan merayakan Tahun Baru.
“Supaya pengamanan yang kami berikan dapat lebih optimal,” imbuh Febry.
Ia berharap, disaat pergantian tahun kelak, seluruh warga dapat saling menghormati satu dengan yang lainya.
Hal tersebut diamini oleh Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, menurutnya, jelang Natal dan Tahun baru, pengamanan perlu dimaksimalkan.
Ia mengakui bahwa pergantian tahun dan perayaan natal tak menutup kemungkinan dapat diwarnai oleh beberapa kerawanan yang berujung pada gangguan nyata. Seperti kenakalan remaja, penolakan masyarakat, bahkan sampai ancaman teror.
Maka dari itu, ia menginstruksikan seluruh lembaga terkait agar bekerjasama serta berkoordinasi semaksimal mungkin untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan.
“Tentunya, menyikapi semua itu harus menjadi tanggungjawab bersama, baik dari Polri, TNI, Pol PP, Dishub, dan lintas sektor terkait. Bisa dengan cara melalui tindakan preventif yang didukung dengan kegiatan intelijen serta penegakan hukum secara tegas dan profesional,” bebernya.
Budi berharap, Oprasi Lilin Lodaya selama 12 hari itu dapat dilalui dengan lancar. Sehingga, masyarakat dapat merasakan dampak nyata dari adanya aparat penegak hukum di Kota Tasikmalaya. (Edi Mulyana)