TASIKMALAYA, (CAMEON)-Yayasan Pusdai Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya punya cerita. Di bulan Maulid ini, akan menggelorakan semangat sosial, spiritual dan sejarah Sukapura.
Kala itu, Pagerageung pernah menjadi perhatian Nusantara kala ada gerakan DI/TII. Tetapi, nama kecamatan yang berbatasan dengan Ciamis ini juga banyak dikenal sebagai pagarnya peradaban kaum santri di bumi Sukapura.
Sudah beberapa dekade, salah satu desa di Pagerageung disandera musibah alam yang unik. Yaitu, pergeseran tanah yang menyebabkan retakan beberapa meter, semakin memanjang dan mengancam.
Sampai sekarang, desa yang bernama Sukapada itu belum lepas dari sandera. Tiap hujan melanda, selalu ada retakan baru dan semakin mengkhawatirkan.
Tidak banyak media massa yang melirik musibah di Desa Sukapada ini. Seperti belakangan yang terjadi, tepatnya di Kampung Citeureup, sebanyak 22 rumah dengan 45 Kepala Keluarga harus di evakuasi.
Membangun rasa empathy atas kondisi Citeureup itulah, Yayasan Pusdai Pagerageung bergerak. Digabung dengan ragam event lainnya, digelorakanlah kegiatan “Sapoe Sapeuting di Pusdai Keur Sukapada.”
Ketua Panitia Ato Rinanto mengutarakan, multievent ini akan digelar di Pusdai Pagerageung, Jalan Raya Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Senin Rabu-Kamis, 7-8 Desember 2016.
“Kami mengundang segenap masyarakat dimanapun berada, khususnya warga Tasikmalaya untuk ikut serta dalam kegiatan ini,” ujar Ato, kepada CAMEON, Rabu (30/11/2016).
Event yang akan diadakan tersebut, kata Ato, memiliki semangat untuk membangun sosial, spiritual dan sejarah tanah leluhur.
Dalam rangkaian kegiatan, ada acara berupa saresehan pemuda. Ini semacam seminar dan motivasi yang dikemas dengan cara berbeda.
“Temanya mengupas sejarah Sukapura (Tasikmalaya). Bagaimana perspektif pemuda Islam di Tasikmalaya dalam menyikapi perkembangan jaman,” katanya.
Saresehan yang akan diikuti 100 orang pemuda, kata Ato, akan menghadirkan sejarawan Muhajir Salam dan Mitovator Nanang Mulyana.
Selanjutnya, ada acara berupa Tabligh Akbar yang akan diisi oleh Sesepuh Pesantren Assalam KH Dedi Kamal. Menariknya, akan hadir pula qoriah Hj Melsandi.
Menambah kekhusuan acara dan memupuk keshalehan sosial, dalam kegiatan ini akan diisi dengan santunan untuknratusan anak yatim dhuafa. Sekaligus, melakukan penggalangan dana untuk korban retakan tanah di Kampung Citeureup Desa Sukapada.
“Kami ingin mengingatkan korban bencana alam disana. Sekaligus akan melakukan santunan juga untuk anak yatim piatu dan dhuafa,” tandasnya.
Nah, bagi segenap pembaca yang ingin menjadi bagian dari aksi ini, bisa berpartisipasi dengan datang ke lokasi acara. Atau, bisa pula menitipkan santunan baik untuk anak yatim atau korban bencana di Kampung Citeureup.
Kabar gembiranya, kami tim redaksi cakrawalamedia online (CAMEON), dengan kerendahan hati, siap menerima titipan partisipasi untuk santunan anak yatim atau untuk korban bencana alam.
Titipan dapat disampaikan langsung ke kantor redaksi kami, di Perum Indihiang Permai (PIP) Jalan Sirnagalih Indihiang Kota Tasikmalaya, atau menghubungi line/sms/wa/telegram/phone di nomor 082127487654. (Gaza)