News

Inspirasi Inklusi, Papeditas Dorong Kesempatan Kerja bagi Penyandang Disabilitas

21011
×

Inspirasi Inklusi, Papeditas Dorong Kesempatan Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas), gabungan komunitas di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar buka bersama bagi 800 penyandang disabilitas dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya di Ruang Ide, Kota Tasikmalaya, Kamis, 28 Maret 2024.

Kemeriahan tampak saat bercengkrama bersama dengan pendamping mereka, yang dihadiri oleh tokoh-tokoh dari berbagai komunitas dan perusahaan yang peduli seperti Mc Donald.

Kegiatan ini telah berlangsung setiap tahun sejak tujuh tahun yang lalu, dengan dana yang terbatas dari para pegiat komunitas dan sponsor seperti Mc Donald.

Papeditas menyebut bahwa kegiatan ini berhasil memberikan kesempatan bagi alumni Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk bekerja di beberapa perusahaan terkenal dengan bantuan komunitas dan jaringan usahanya.

Pendiri Papeditas, Harniwan Obech, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap penyandang disabilitas, bertujuan untuk memfasilitasi mereka agar dapat memiliki masa depan yang lebih baik setelah menamatkan pendidikan.

Obech juga menyampaikan bahwa kerja sama dengan perusahaan merupakan kunci utama untuk memberikan kesempatan kerja kepada alumni SLB. Meskipun demikian, dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah belum memberikan perhatian langsung terhadap kegiatan disabilitas ini.

Di samping itu, para penyandang disabilitas di Kota Tasikmalaya juga telah menunjukkan prestasi di berbagai bidang seperti seni dan sastra, dengan dukungan dari para pegiat komunitas.

Obech berharap agar pihak terkait, terutama Kementerian Sosial, dapat memberikan perhatian lebih kepada nasib masa depan penyandang disabilitas.

Sementara, Kepala Sekolah SLB di Kota Tasikmalaya, Aris, menyambut baik peran aktif komunitas dalam memperhatikan masa depan penyandang disabilitas.

Acara ini juga menjadi momentum bagi Desida Rohmatul Fadillah, seorang penyandang disabilitas, untuk meluncurkan buku keduanya berjudul “I’Am”, setelah sebelumnya meluncurkan buku pertamanya, “Si Gadis Cacat”.

Desida, yang menulis dengan menggunakan kedua kakinya di ponsel, adalah contoh inspiratif bagaimana kegigihannya dalam mengejar cita-cita meskipun menghadapi berbagai hambatan.

Dengan keterbatasannya, Desida telah menunjukkan bahwa semangat dan tekad yang kuat dapat mengatasi segala rintangan dalam mencapai tujuan hidup.

Acara tersebut tidak hanya sekadar buka bersama, tetapi juga mencerminkan semangat inklusi dan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas untuk berkembang dan berprestasi.

Harapan bagi masa depan yang lebih baik bagi mereka terus diupayakan oleh komunitas dan pihak-pihak terkait, sebagai langkah konkret untuk mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *