CIMAHI, (CAMEON) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi mengakui sejak mencuatnya kasus suap yang menyeret Calon Wali Kota Cimahi nomor urut satu, Atty Suharti mempengaruhi iklim politik di Pilkada Kota Cimahi 2017.
“Kita segera sikapi. Dengan mengkonsolidasikan masalah ini khususnya dengan internal penyelenggara. Salah satu opsi yang kita ambil yaitu peningkatan sosialisasi agar masyarakat tidak menurun antusiasnya,” kata Ketua KPU Kota Cimahi, Handi Dananjaya, Jum’at (16/12/2016)
KPU meminta semua unsur masyarakat, khususnya yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada Kota Cimahi turut serta mensosialisasikan bahwa pesta demokrasi ini terus bergeming.
“Setiap elemen masyarakat apalagi yang berkepentingan dengan Pilkada termasuk pasangan calon Wali Kota-Wakil WaliKota beserta tim dan partisipan kelihatannya harua ikut melakukan sosialisasi pilkada secara masif,” imbuh dia.
Selain itu, kata Handi, KPU Kota Cimahi terus gencar menggelar sosialisasi Pilkada Kota Cimahi 2017. Hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan angka partisipasi pemilih pada pesta demokrasi Kota Cimahi tersebut.
“Sudah berlangsung penyebaran alat peraga sosialisasi berupa standing banner yang disebar langsung di pusat-pusat layanan masyarakat publik seperti rumah sakit, puskesmas, kantor pos, perbankan, pusat perbelanjaan, rumah makan, serta kantor pemerintahan,” ujarnya.
Selain itu, sosialisasi pilkada juga digelar lewat ajang lomba cerdas cermat kepemiluan antar-sekolah menengah atas Kota Cimahi pada 20-22 Desember 2016.
Pasa pertengahan Januari 2017 KPU Kota Cimahi akan melaksanakan Gerak Jalan Pilkada Berintegritas. Gerak jalan diharapkan diikuti seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Sosialisaai dalam bentuk tatap muka bakal terus dilakukan secara masif oleh KPU Kota Cimahi beserta jajaran PPK-PPA.
Kita sosialisasi untuk mengajak masyarakat agar tahu bahwa Cimahi akan mengadakan pilkada dan mau menggunakan hak pilih,” tuturnya. (Rizki)