KOTA TASIKMALAYA (CM) – Tanggal 26 November 2018 menjadi sejarah bagi Hj. Ai Tin, salah satu guru dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Kota Tasikmalaya. Ia menerima satyalencana yang diberikan oleh Kemendikbud RI dalam peringatan Hari Guru Nasional di Pakansari Kota Bogor, beberapa hari lalu.
Hj. Ai Tin mengungkapkan mendapat piagam penghargaan tersebut diiawali dengan mengikuti lomba anugerah konstitusi pada Tahun 2016, yaitu lomba guru berprestasi PPKN yang diraih secara berjenjang, mulai dari tingkat, Kota, Provinsi, Nasional di Kemendikbud dan grand final di MK.
“Raihan prestasi penghargaan uang pembinaan dan lainnya yang mewakili Kota Tasikmalaya ditingkat Provinsi Jawa Barat, telah meraih juara 1, mewakili tingkat Provinsi ke tingkat Kemendikbud, meraih juara 2 dan mewakili Kemendikbud ke grand final di Mahkamah Konstitusi bersama dengan perwakilan dari kemenag, meraih juara 1,” papar Ai saat dihubungi, Minggu (02/12/2018).
Dia menambahkan, raihan penghargaan satyalencana yang telah diperoleh di tingkat Provinsi telah mengiringi untuk mendapatkan tiket perjalanan umroh ke tanah suci serta uang tunai, dan dari Kemendikbud RI mendapatkan laptop serta uang tunai. Kemudian dari MK juga dapat hal yang sama.
Ai menyebut, satyalancana pendidikan diperoleh berdasarkan hasil verifikasi dari nominasi para juara 1 dari 2 tahun terakhir (2016-2017) lomba yang berjenjang dari tingkat Kota, Provinsi, hingga ke tingkat Nasional, dengan persyaratan masa kerja minimal 8 tahun.
“Tak hanya itu, pemberkasan portofolio kejuaraan dimulai bulan Juli 2018, kemudian verifikasi bulan September. Hingga petugas dari Kemendikbud melakukan verifikasi berkas ke sekolah unit kerja, untuk meneliti keaslian berkas portofolio yang dikumpulkan pun dilakukan,” ujar Ai.
Selanjutnya, berkas portofolio diserahkan kepada sekretariat militer untuk diseleksi dan verifikasi yang melibatkan 4 lembaga, BIN, KPK, Kepolisian dan Kejaksaan. Setelah itu, tim petugas Sekmil mendatangi daerah tempat tinggal dan unit kerja tempat tugas tanpa sepengetahuan nominator, untuk mengecek identitas diri dan keluarga.
“Berdasarkan hasil seleksi dari sekmil. Kami telah lolos verifikasi hingga mendapatkan keputusan Presiden bagi guru peraih satyalancana pendidikan. Guru lain yang meraih tanda kehormatan satyalancana pendidikan adalah para juara 1 dari lomba OGN dan guru berprestasi/berdedikasi dalam 2 tahun terakhir,” katanya..
Adapun indikator materi yang dilombakan saat Anugerah Konstitusi berdasarkan penilaiannya adalah, pertama, portofolio 4 kompetensi guru, kompetensi pedagogik, profesional, sosial, kepribadian. Kedua, evaluasi diri, pengalaman pribadi dalam mengembangkan proses pembelajaran, pengembangan diri dan prodesi serta upaya pengembangan kesadaran berkonstitusi.
Ketiga, res tulis dengan materi Pancasila dan konstitusi. Kempat, karya tulis ilmiah, dan kelima wawancara dan presentasi KTI. “Tentu, semua perjuangan, yang telah berhasil diraih dan telah mampu menghantarkan saya untuk mendapatkan berbagai piagam penghargaan dari mulai tingkat Kota, Provinsi maupun tingkat Nasional tidak terlepas hasil daripada dorongan, do’a keluarga, teman, para Guru, dan juga pihak sekolah,” pungkasnya. (Edi Mulyana)