KOTA TASIKMALAYA (CM) – Fenomena Pink Moon atau supermoon alias bulan purnama penuh menghiasi langit dunia semalam, tidak terkecuali di Indonesia, Selasa (27/04/2021).
Pemandangan menakjubkan bulan purnama yang tampak lebih besar dan lebih cerah dari biasanya ini dapat kita saksikan selama 3 hari dimulai dari kemarin sampai hari Jumat 29/04. Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), fenomena yang disebut sebagai Supermoon lantaran jaraknya yang cukup berdekatan dengan titik perige. Perige adalah istilah untuk menyebutkan kondisi bulan ketika berada pada titik terdekat terhadap bumi.
Adapun Pink Moon, melansir NASA, penyebutan ini diberikan oleh suku Indian, penghuni asli kawasan Amerika Utara, yang menamai bulan purnama di bulan April sebagai Pink Moon. Hal ini karena kemunculan bulan purnama tersebut bertepatan dengan waktu tumbuhnya tanaman moss pink atau dikenal juga mountain phlox, yang merupakan tanaman dari Amerika Utara bagian timur.
Disampaikan Gordon Johnston, ilmuwan dan pejabat eksekutif NASA, supermoon pada tahun 2021 ini akan terjadi pada bulan April dan Mei.
“Beberapa publikasi menggunakan ambang yang sedikit berbeda untuk memutuskan Bulan purnama mana yang memenuhi syarat sebagai supermoon. Namun untuk tahun 2021 semua sepakat bahwa dua bulan purnama di bulan April dan Mei adalah supermoon,” katanya.
Bulan purnama ini juga memiliki nama lain yang diberikan suku pesisir Amerika Utara, di antaranya adalah Bulan Ikan karena waktu kemunculan bulan tersebut adalah saat bagi ikan berenang ke hulu untuk bertelur.
Pink Moon tidak benar-benar berwarna merah muda seperti julukannya. Akan tetapi, jika bulan diamati dari suatu tempat di mana ada polusi di udara, maka warna bulan bisa menjadi lebih kemerahan. Horner mengatakan, Supermoon sebenarnya hanya sekitar 15 lebih besar dan lebih terang dari bulan purnama biasa. (red)