News

ESI Peduli Keselamatan Pejalan Rel Kereta Api

143
×

ESI Peduli Keselamatan Pejalan Rel Kereta Api

Sebarkan artikel ini
ESI Peduli Keselamatan Pejalan Rel Kereta Api

CIMAHI, (CAMEON) – Meningkatnya angka kecelakaan di perlintasan kereta api membuat Komunitas Edan Sepur Indonesia (ESI) terpanggil untuk mengadakan sosialisasi keselamatan di pintu rel kereta api.

Seperti yang dilakukan pada Jumat (29/7/2016) di pintu perlintasan kereta api daerah Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Tampak puluhan remaja memberikan semacam pemberitahuan terhadap pengendara yang melintas di perlintasan tersebut.

Dengan bentangan spanduk berukuran sekitar 3×1 meter yang bertuliskan beberapa kalimat-kalimat imbauan serta peralatan lainnya, komunitas yang memang bergerak di bidang perkeretaapian tersebut dengan santun mengatur perlintasan.

Menurut Deputy Pice President Daop II Bandung, Abdullah Putra Gandara, kewaspadaan para pengendara untuk melintasi rel kereta api perlu ditekankan lagi.

”Hal itu tentunya sangat mengkhawatirkan dan kita berupaya memberikan pemahaman pada pengendara sepeda motor,” ujarnya saat ditemui disela-sela sosialisasi diperlintasan rel Padasuka, Jumat (29/7/2016).

Remaja berparas sedang itu menuturkan, peristiwa pekan kemarin yang terjadi di sekitar perlintasan tersebut memang menjadi salah satu acuan kenapa ia dan komunitasnya melakukan sosialisasi.

Bila diperhatikan, selain kelalaian manusia, tentunya ada hal yang menyebabkan banyaknya orang tewas akibat tertabrak kereta api.

Misalnya, perlintasan tidak berpalang atau perlintasan ada palangnya namun tidak resmi. Artinya, palang yang hanya seadanya dan dijaga oleh warga sekitar.

Seperti perlintasan tempat berlangsungnya sosialisasi para Komunitas Edan Sepur. Perlintasan tersebut dibuat tidak resmi dan sudah memakan beberapa korban jiwa.

“Pengendara yang tidak tengok kanan kiri di perlintasan rel yang tidak resmi itu berbahaya sekali,” imbuh dia.

Menurut dia, perlintasan rel di Padasuka KM 146 tersebut memiliki tingkat bahaya yang lumayan tinggi. Pasalnya, area di sekitar perlintasan seolah terhalang oleh rumah.

“Perlintasan ini sangat minim fasilitas dan dalam waktu beberapa hari terjadi beberapa kecelakaan,” katanya.

Terlihat memang, dari arah Contong menuju K.H Usman Domiri, sebelum perlintasan, ada dua bangunan yang seolah menghalangi dan itu seperti mengurangi tingkat kewaspadaan pengendara. cakrawalamedia.co.id (Rizki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *