News

Dinkes Kab.Tasikmalaya Sosialisasi Upaya Penurunan AKI-AKB

142
×

Dinkes Kab.Tasikmalaya Sosialisasi Upaya Penurunan AKI-AKB

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Surga ada di bawah telapak kaki ibu. Pepatah ini menunjukkan betapa pentingnya posisi ibu. Tapi sayang, faktanya hari ini, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih tinggi.

Kepala Seksi Kesga Gizi pada Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya dr. Hj.Ratih Tedjasukmana mengatakan, AKI-AKB di Indonesia maupun di kabupaten Tasikmalaya masih Cukup Tinggi.

“Ini merupakan momok terbesar bagi seorang bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan yakni dengan memiliki kemampuan untuk mendeteksi di kegawatdaruratan pada maternal neonatal sehingga kematian ibu dan kematian bayi dapat dicegah,” katanya, di Aula Puskesmas Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (02/10/2019).

Dalam kesempatan itu, pihaknya tengah menggelar kegiatan sosialisasi bertemakan penurunan AKI-AKB di Kabupaten Tasikmalaya. “Ya kami terus berupaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” imbuhnya.

Salah satu upaya ikhtiarnya, yakni dengan kegiatan sosialisaai SOP kegawatdaruratan maternal neonatal. Seperti diketahui, maternal ini merupakan perdarahan yang mengancam nyawa selama kehamilan dan dekat cukup bulan meliputi perdarahan yang terjadi pada minggu awal kehamilan.

“Sosialisasi seperti ini untuk mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan bayi di kabupaten Tasikmalaya,”

Kegiatan Sosialisasi ini, kata dia, merupakan yang pertama dilaksanakan di Kecamatan Manonjaya dengan melibatkan 4 Puskesmas. Pihaknya menghadirkan para peserta dari bidan dan dokter.

Dikatakan, sosialisasi ini mengacu pada Kadiskes Kab. Tasikmalaya No. 050/1902/diskes/2019 tentang penyusunan standar operasional penatalaksanaan kegawatdaruratan kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal dalam upaya penyeragaman prosedur di Kab.Tasikmalaya.

Salah seorang peserta Hj. Mia Herawan menyambut positif kegiatan ini. Kata dia, sosialisasi kegawatdaruratan sangat penting bagi petugas terkait.

Selain memahami pelayanan kesehatan, petugas seperti bidan ini harus mampu meningkatkan kemampuan bekerja secara individu serta profesional. Sehingga angka kematian ibu dan angka kematian bayi dikabupaten Tasikmalaya menurun. (anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *