News

Dakwah Kreatif di Era Milenial, DPD PKS Kota Tasikmalaya Hadirkan Kajian Spesial Ramadhan

187
×

Dakwah Kreatif di Era Milenial, DPD PKS Kota Tasikmalaya Hadirkan Kajian Spesial Ramadhan

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Tasikmalaya menggelar Ta’lim Rutin Ramadhan, sebuah kegiatan yang bertujuan memperkuat pemahaman keislaman dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Acara ini mengusung tema “Menginspirasi Generasi Muda: Seni Menyampaikan Dakwah dengan Hati” dan diselenggarakan pada Ahad, 2 Maret 2025, bertempat di Masjid Jamiul Hamdi, Pondok Pesantren At-Taufiq Al-Islamy, Kota Tasikmalaya.

Kajian kali ini menghadirkan seorang dai muda yang saat ini banyak dikenal di kalangan generasi milenial, yaitu H. Acep Lulu Iddin, S.Sos., MM., atau yang akrab disapa Kang Acel. Beliau dikenal dengan gaya penyampaian dakwahnya yang santun, inspiratif, dan dekat dengan anak muda.

Dalam ceramahnya, Kang Acel menekankan bahwa dakwah bukan hanya sekadar menyampaikan ilmu agama, tetapi juga membangun koneksi emosional dengan pendengar.

“Dakwah bukan sekadar mengutip dalil dan hukum, tetapi bagaimana kita bisa membuat orang merasa dekat dengan Islam. Jika dakwah disampaikan dengan kelembutan, pesan yang kita sampaikan akan lebih mudah diterima,” ungkapnya.

Pesan tersebut mendapatkan respons yang positif dari para jamaah yang hadir. Dalam kesempatan ini, Kang Acel juga membahas tantangan dakwah di era digital, di mana media sosial menjadi sarana utama generasi muda dalam mengakses informasi.

Menurutnya, dai dan aktivis dakwah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman agar pesan-pesan keislaman dapat tersampaikan secara efektif.

“Jangan sampai cara dakwah kita terasa kaku dan sulit diterima. Manfaatkan media sosial, buat konten yang menarik, dan gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak muda. Inilah seni dalam berdakwah di era modern,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kang Acel menyoroti bahwa platform digital seperti Instagram, TikTok, dan YouTube memiliki potensi besar sebagai sarana penyebaran nilai-nilai Islam. Dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif, dakwah bisa menjangkau lebih banyak orang, terutama kalangan muda.

Salah satu poin penting dalam kajian ini adalah peran generasi muda dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di masyarakat. Kang Acel menekankan bahwa kader-kader muda harus mampu menjadi agen perubahan yang membawa pesan Islam dengan cara yang relevan bagi zamannya.

Ia juga menyoroti bahwa Generasi Z membutuhkan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik mereka, di mana mereka lebih menyukai aktivitas nyata dibanding sekadar mendengarkan ceramah.

“Gen Z lebih tertarik pada program yang memberikan pengalaman langsung. Mereka ingin terlibat dalam kegiatan nyata, bukan hanya sekadar duduk mendengarkan kajian. Oleh karena itu, kita perlu memberikan mereka tanggung jawab secara bertahap agar mereka merasa memiliki peran dalam perjuangan dakwah,” tuturnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa pendidikan berkualitas, pengalaman magang, serta mentorship yang efektif menjadi faktor penting dalam menarik minat generasi muda untuk aktif dalam dakwah dan pengembangan diri.

“Anak muda zaman sekarang menghargai pengalaman yang membangun keterampilan mereka. Jika kita mampu memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang, maka mereka akan menjadi aset berharga dalam perjuangan Islam,” pungkasnya.

Kegiatan Ta’lim Ramadhan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat dakwah di Kota Tasikmalaya terus hidup dan berkembang. PKS sebagai partai yang berlandaskan nilai-nilai Islam berkomitmen untuk terus membina kader-kadernya agar menjadi dai yang mampu membawa perubahan positif di tengah masyarakat.

Selain sebagai ajang pembelajaran, acara ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, sekaligus meneguhkan visi PKS dalam mewujudkan masyarakat yang berkarakter, bermartabat, adil, dan sejahtera.

Sebagai penutup, Kang Acel berpesan kepada generasi muda agar tidak pernah lelah dalam menuntut ilmu dan menyebarkan kebaikan di lingkungan sekitar.

“Teruslah belajar, berkontribusi, dan jadilah generasi yang mampu membawa perubahan melalui dakwah yang menyentuh hati,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *