GARUT (CM) – Dibukanya kembali sektor wisata di beberapa daerah imbas dari menurunnya kasus Covid-19, memberikan secercah harapan kepada daerah lainnya untuk berbuat yang sama menahan laju kasus penularan.
Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Garut dengan meluncurkan program wisata ‘Ngumbara Lembur’, untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata yang lesu selama pandemi Covid-19.
Program wisata tersebut berkonsep untuk mengembangkan desa wisata dengan pendekatan pentahelix atau kolaborasi antarsektor, sebagai upaya percepatan peningkatan ekonomi daerah menuju ‘Desa Wisata Tangguh’.
BACA : Pansus V DPRD Jabar Godok Ranperda Desa Wisata
Leader Project Ngumbara Lembur, Wawan Nurdin mengatakan, program pengembangan desa wisata dengan pola Ngumbara Lembur diharapkan mampu meningkatkan para pelaku wisata khususnya kesejahteraan masyarakat desa yang bersangkutan.
Pola itu mewajibkan pemerintahan, akademisi, pengusaha, media dan unsur lainnya bahu membahu berkolaborasi menciptakan potensi daerahnya menjadi desa wisata. Hal ini sejalan dengan program Kemenparekraf yang fokus mengembangkan desa wisata.
BACA JUGA : Komisi II DPRD Jabar Dorong Pemerintah Perhatikan Pelaku Usaha Wisata
“Misal dari pemerintahan itu ada jalan infrastruktur, aksebilitas, kemudian dari akademisi membantu masyarakat dalam mencerdaskan ataupun menyadarkan tentang pariwisata, kemudian pengusaha ini yang mungkin akan bisa membantu desa dalam membangun pengembangan desa wisata,” paparnya.
Untuk mendukung upaya itu ujar Wawan, sudah ada lima desa unggulan di Kecamatan Tarogong Kaler yakni Desa Mekarjaya, Desa Jati, Desa Pasawahan, Desa Rancabango, dan Desa Sukajadi yang dipersiapkan menjadi proyek awal percontohan program Ngumbara Lembur.
“Dengan ada pengembangan desa wisata jadi ada pekerjaan-pekerjaan dan untuk desanya sendiri ada peningkatan PAD desa,” pungkasnya. (Red)