TASIKMALAYA, (CAMEON) – Gaung Pemilihan Kepala Daerah serentak yang rencananya digelar 2017 mendatang semakin kian marak,di Kota Tasikmalaya sendiri tak hanya memajang berbagai poster sosialisasi para Calon dihampir sepanjang jalan jalan di Kota Tasikmalaya, KPUD Kota Tasikmalaya pun kini tengah gencar mempersiapkan Petugas Penyuluhunya di setiap Kecamatan dan Kelurahan.
Sayang kesiapan KPUD dan para Bakal Penganten Politik ini tidak diimbangi oleh, masukan dan kritisi politik dari para pemerhati politik di Kota Tasikmalaya, dalam mekanisme demokrasi yang sesungguhnya.
Asep Tamam Misalnya, Akademisi yang juga aktif sebagai pemerhati jalannya roda politik di Kota maupun Kab Tasikmalaya menilai bahwa, tahun politik 2017 mendatang tidak lagi seindah saat tahun 2012 lalu.
Ditemui saat menghadiri acara selamatkan anak Indonesia yang di gagas Komisi Perlindungan Anak Daerah di car Freeday Kota Tasikmalaya Minggu ( 24/07 ) Asep menegaskan bahwa para kritisi di kota Tasik sudah tidak lagi memiliki independensi.
“ Secara signifikan ada perubahan politik di Kota Tasikmalaya , Medsos di Kota Tasik ini awalnya dikuasai oleh orang orang netral, dulu ada grup Kabar Pilkada namun sekarang mereka sudah mempunyai kubu untuk mendukung, yang pada giliranya mereka sudah tidak memiliki lagi nyali untuk mengkritisi arah kebijakan para politisi di Kota Tasikmalaya “ Terang Asep.
Asep lebih menitik beratkan pos para Akademisi, LSM dan pengiat Demokrasi di Kota Tasikmalaya , yang awalnya memilki semangat untuk mengkritisi Pemerintahan, tapi saat ini mereka cenderung menjadi balad ( mendukung ) dari para calon yang akan maju dalam persta demokrasi nanti, sehingga taji mereka sebagai kritisi mulai rapuh.
“Tidak ada undang undang nya sih untuk warga menjadi seorang kritisi, namun terlihat kejomplangan serta ketidakseimbangan sikap yang ditonjolkan oleh kaum intelektual ini, nah inilah akhirnya kota Tasikmalaya semakin minim Kritisi, “ pungkasnya.
Asep cukup pesimis jika para kritisi ini tidak lagi berpihak demi rakyat namun lebih terbuai dengan hausnya syahwat kekuasaan dari para calon yang mereka unggulkan maka, tentu ketimpangan kehidupan sosial di Kota Tasikmalaya akan terus berlanjut dengan kepemimpinan baru nantinya. cakrawalamedia.co.id ( dzm )