KOTA TASIK (CM) – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tasikmalaya semakin gencar melakukan sosialisasi bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibi, yang mengusung visi “Jabar Asih”.
Tim Direct Selling (DS) diterjunkan langsung ke lapangan dengan pendekatan unik, yaitu mengunjungi warga secara door-to-door. Langkah ini tidak hanya memperkenalkan program-program unggulan pasangan Syaikhu-Habibi, tetapi juga menggali aspirasi dan keluhan masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah Kota Tasikmalaya.
Dalam kunjungan ke beberapa kecamatan, tim DS mendengarkan langsung keluhan warga terkait masalah ekonomi, sosial, dan keamanan. Salah satu warga, Wulan (41), seorang pedagang dari Sambong Girang, Kecamatan Mangkubumi, menceritakan betapa sulitnya kondisi ekonomi yang semakin menghimpit. Penurunan daya beli masyarakat telah memukul penghasilannya sebagai pedagang kecil. Ia berharap pemerintah bisa hadir dengan solusi nyata, terutama melalui bantuan modal usaha.
“Saya berharap ada bantuan modal usaha dari pemerintah, semacam hibah yang tidak perlu dikembalikan jika usaha kami gagal. Ini akan sangat membantu kami yang sedang kesulitan,” ungkap Wulan dengan penuh harap.
Tidak hanya masalah ekonomi, isu sosial seperti kenakalan remaja juga mencuat. Iwan (46), seorang warga dari Mangkubumi, menyoroti fenomena geng motor dan kenakalan remaja yang meresahkan. Menurutnya, pendidikan agama di sekolah perlu diperkuat agar para remaja memiliki karakter dan akhlak yang lebih baik.
“Banyak remaja sekarang yang terlibat kenakalan, saya berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan pendidikan agama di sekolah. Itu penting untuk membentuk disiplin dan akhlak yang baik,” ujar Iwan.
Sementara itu, Ajat Sudrajat (52), seorang pengusaha dan pengrajin alas kaki, menyampaikan kekhawatirannya terkait minimnya dukungan pemerintah terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia berharap ada bantuan lebih dalam bentuk pelatihan serta akses modal yang mudah untuk meningkatkan daya saing para pengrajin.
“Kami para pelaku UMKM butuh perhatian lebih. Jika pemerintah memfasilitasi kami dengan pelatihan dan akses modal yang mudah, kami bisa lebih berkembang dan berkontribusi bagi ekonomi daerah,” tegas Ajat.
Tuti (56), seorang ibu rumah tangga, menyoroti tingginya harga kebutuhan pokok yang semakin mencekik. Dalam situasi ekonomi yang sulit, ia berharap ada kebijakan pemerintah yang bisa menstabilkan harga sembako, sehingga lebih terjangkau bagi keluarga-keluarga dengan ekonomi terbatas.
“Harga sembako sekarang sangat mahal, sedangkan penghasilan kami terbatas. Saya harap pemerintah bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok, agar masyarakat kecil seperti kami tidak semakin terpuruk,” kata Tuti penuh kekhawatiran.
Mendengar keluhan warga, Tim DS PKS Kota Tasikmalaya menyampaikan bahwa pasangan Syaikhu-Habibi telah menyiapkan program-program yang diharapkan dapat menjawab permasalahan tersebut. Mulai dari program bantuan modal untuk UMKM, peningkatan kualitas pendidikan, hingga stabilisasi harga pangan menjadi fokus perhatian pasangan ini.
“Pasangan Jabar Asih berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. Aspirasi yang kami terima akan menjadi pertimbangan dalam menyusun kebijakan yang tepat,” ujar Marna, salah satu anggota tim DS.
Dengan mendekatkan diri kepada masyarakat melalui interaksi langsung, Tim DS DPD PKS Kota Tasikmalaya tidak hanya memperkenalkan calon pemimpin baru, tetapi juga merangkul dan mendengarkan kebutuhan warga. Masukan-masukan ini akan menjadi acuan bagi pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibi dalam merumuskan kebijakan yang efektif, khususnya dalam menangani berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang sedang dihadapi masyarakat Jawa Barat.
Menjelang pemilihan Gubernur Jawa Barat, Tim DS terus bekerja keras untuk memastikan bahwa aspirasi dan harapan masyarakat dapat tersampaikan dengan baik kepada pasangan Syaikhu-Habibi. Harapan mereka, Jabar Asih mampu membawa perubahan positif dan nyata bagi masyarakat Jawa Barat.
