TASIKMALAYA (CM) – TB MDR atau Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR TB) merupakan tuberkulosis (TB) yang resisten terhadap manfaat dua obat antituberkulosis yang paling kuat. Penanganan yang tidak tepat akan berdampak buruk terhadap penderita dan lingkungan.
RSUD RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC) merespon masalah penanagan TB MDR ini dengan sangat serius. Rumah sakit daerah ini menyediakan sejumlah pelayanan kepada para penderita TB MDR.
Direktur RSUD SMC Heru Suharto mengatakan, penderita TB MDR di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 57 orang. Angka ini, kata dia, harus diobati secara tuntas dengan penanganan khusus.
“Rumah sakit sudah menyiapkan ruangan inap khusus sebanyak 4 ruang bagi penderita TB MDR,” kata Heru, di Singaparna Kab.Tasikmalaya, Senin(07/10/2019)
Untuk memaksimalkan pelayanan, pihaknya pun membuka poli MDR yang melibatkan banyak dokter. Sejumlah dokter siap siaga.
“Penanganan TB MDR di SMC melibatkan dokter spesialis, dokter dalam, dokter radiologi, dokter THT, dokter jiwa, dan dokter anak,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, penanganan TB MDR ini harus ditengani secara benar karena penderita sudah kebal terhadap obat dan dibutuhkan penanganan khusus.
“Pasien TB ini karena ketidak patuhan meminum obat yang sudah disiapkan. Pengobatan pun dilakukan jangka panjang bahkan hingga dua tahun,” ujarnya. (anto)
