News

Dampak Krisis Ekonomi, Para Perempaun Venezuela Pilih Jadi PSK

201
×

Dampak Krisis Ekonomi, Para Perempaun Venezuela Pilih Jadi PSK

Sebarkan artikel ini
Dampak Krisis Ekonomi, Para Perempaun Venezuela Pilih Jadi PSK
ilustrasi

CAKRAWALAMEDIA.CO.ID – Krisis ekonomi yang melanda Venezuela membuat perempuan di sana terpaksa menjadi Pekerja Seks Komersial ( PSK).

Dikutip dari Sky News, Jumat (25/8/2018), di sebuah klab perbatasan kota Cucuta, Kolombia, mayoritas dari PSK adalah orang Venezuela. Sedangkan di sebuah rumah bordil berisi 60 perempuan, hanya dua pekerja seks yang merupakan orang Kolombia, sisanya wanita Venezuela.

Salah satunya adalah seorang perempuan yang dulunya merupakan balerina serta pengusaha. Dia mengaku tak punya opsi pekerjaan lain.

“Ini adalah pekerjaan yang memalukan. Namun, apa lagi yang saya punya? Saya harus terus membesarkan dkeua anak saya,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa menjadi PSK satu-satunya cara agar tetap bisa menyediakan makan bagi anak-anaknya.  “Adalah pergi ke Kolombia, dan menjual tubuh saya,” tutur perempuan itu.

Selian dia, ada juga wanita lainnya yang menceritakan pengalaman yang sama. Ia dulunya berprofesi sebagai seorang penata rambut. Menurutnya, jika saja ada pilihan pekerjaan lain, dia dengan senang hati bakal langsung keluar dari dunia prostitusi tersebut.

Saya hanya menjadi PSK. Saya melakukannya karena saya terpaksa. Jika ada pekerjaan lain, saya bakal langsung keluar,” tutur dia.

Kedua perempuan itu melanjutkan, mereka merasa terbatas dan tak berdaya karena tidak mempunyai dokumen legal untuk bekerja di negara lain.

Venezuela, negara yang dulunya dikenal sebagai salah satu yang terkaya di Amerika Latin, terancam mengalami hiperinflasi hingga 1 juta persen di 2018 ini.

Begitu tingginya inflasi membuat harga barang-barang pokok meroket tak terkendali. Misalnya saja satu ekor ayam utuh dihargai 14,6 miliar bolivar. Kemudian tomat per kilogram harganya 5,2 juta bolivar. Fakta itu membuat Presiden Nicolas Maduro menerbitkan uang baru

Mata uang baru tersebut memangkas banyak angka nol di pecahan uang lama, dan diharapkan bisa mengendalikan inflasi.  (Red**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *