News

10 Ribu Santri Tani Milenial di Kab. Tasik Dapat Bantuan Hewan Ternak

222
×

10 Ribu Santri Tani Milenial di Kab. Tasik Dapat Bantuan Hewan Ternak

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot terobosan produksi pertanian di berbagai komoditas melalui peningkatan minat generasi muda di Indonesia. Sedikitnya ada 10 ribu santri di Kabupaten Tasikmalaya melakukan dialog dan mendapatkan pelatihan agribisnis agar bisa menerapkan praktik usaha modern pertanian dari hulu ke hilir.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan kegiatan bertajuk Launching Santri Tani Milenial tersebut merupakan upaya serius Kementan dalam regenerasi di sektor pertanian.

“Hal ini penting mengingat kebutuhan pangan masa depan akan semakin besar seiring laju pertumbuhan penduduk, tapi pekerja sektor pertanian justru turun dan diisi oleh para petani yang senior,” katanya usai Launching Santri Tani Milenial di Lapangan Pasar Munding, Desa Kamulyaan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (26/01/2019).

Ia mengungkapkan, itu merupakan energi baru untuk sektor pertanian santri milenial yang jumlahnya 4 juta seluruh Indonesia. “Kita sudah buat peraturan agar mereka bisa akses langsung ke Kementerian tanpa prosedur yang berbelit. Salah satu bantuan adalah kita alokasikan 1 juta ayam untuk seluruh pesantren,” ujar ia.

“Menggerakan santri milenial adalah pilihan strategis untuk regenerasi dan meningkatkan produktivitas pertanian. Melibatkan para santri merupakan bagian dari program yang lebih besar yakni gerakan 1 juta petani milenial yang sudah ditetapkan sebagai program prioritas membangun manusia Indonesia di 2019,” tutur Amran.

Kegiatan launching dihadiri oleh perwakilan Pondok Pesantren se-Jawa Barat. Kementan memberikan bantuan secara simbolis benih unggul untuk padi, jagung, dan tanaman hortikultura termasuk 102 ekor Ayam, 500 ekor kambing/domba, dan 10.000 ekor ayam, serta bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa 10 hand tracktor. Jumlah ini masih terus berkembang sambil melakukan pendataan potensi pesantren-pesantren yang ada di Indonesia.

“Kami harap pesantren bisa mendorong produktivitas pertanian dan menghasilkan banyak entrepreneur muda bidang pertanian ketika kembali ke masyarakat,” sambungnya lagi.

Data Badan Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Momon Rusmono, menerangkan Gerakan Petani Milenial melibatkan 1 juta petani milenial yang tergabung dalam 40.000 kelompok petani. Mereka tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dimulai dari Aceh sampai ke Papua, dan dibagi dalam zona kawasan jenis komoditas pertanian mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

“Jumlah petani milenial setiap provinsi berbeda-beda dan itu berdasarkan jumlah petani yang tergolong ke dalam usia milenial yaitu 19 – 39 tahun atau petani yang tidak berada dalam range umur tersebut, tetapi berjiwa milenial, tanggap teknologi digital, tanggap alsintan dan mempunyai lahan,” ujar Momon.

Di tempat yang berbeda, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum, mengucapkan terima kasih kepada Kementan yang sudah memperhatikan dan memberikan bantuan ribuan hewan ternak kepada santri milenial Pondok Pesantren Miftahul Huda.

Menurutnya, hal itu sangat luar biasa karena status santri melineal Salafiah sebelumnya mendapat kendala alias yatim piatu. Jika dulu, katanya, masuk ke Kementrian Agama tidak bisa karena bukan siswa madrasah, termasuk juga ke pendidikan Nasional tidak bisa

“Tapi sekarang tidak lagi, Kementerian pertanian sudah masuk dan turut memperhatikan para santri. Ini semua berkat bapak Presiden yang disampaikan oleh Menteri Pertanian. Yang menjadi kebahagiaan sekarang, santri sudah memiliki nomer rekening, santri sudah mendapat proritas di Kementerian RI,” paparnya.

Uu menambahkan bahwa bantuan yang diberikan Menteri Pertanian kepada santri tani milenial Salafiah sungguh menjadi nilai yang sangat luar biasa bagi para santri. “Karena hari ini 20 ribu ayam petelur, dan ratusan kambing, sapi, dan 8 traktor sudah kita terima. Tentu pemberian hibah ini akan kita manfaatkan,” tandasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *