KOTA TASIKMALAYA (CM) – Adanya postingan Dede Iskandar di media sosial Facebook dengan nada cuitan kasar kepada guru. Tak hanya menjadi viral di media sosial tetapi telah mengundang reaksi kemarahan para guru diantaranya yang tergabung pada Ikatan Guru Olah (IGORA) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sekretaris IGORA Kota Tasikmalaya, Irvan Kristivan mengatakan, akibat adanya postingan Dede Iskandar, sedikitnya ada 500 perwakilan guru dari berbagai Kota/Kabupaten se Jabar termasuk Kota Tasikmalaya memberikan dukungan moril, dan mendesak agar PGRI memproses hukum Dede Iskandar yang telah mencaci maki guru di media sosial.
“Nagara ngagajih buta ini mah terus sekolah diliburkan. Harusnya gurunya juga jangan digajih biar merasakan kelaparan. Bahasa sunda. Ieu mah, hayoh Weh sakola di liburkeun, kudunamah guru nage ulah di gajih meh karasaeun sarua kalaparan,”terang Irvan dalam menjelaskan postingan Dede di medsos.
Irvan menjelaskan kembali postingan Dede, “bukan sirik tapi pusing aja bos, gadag engga brengsek, jangan digajih lah pusing lah bos. Bahasa sunda, lain sirik pusing lah bos, lah lier guru-guru teh, da te garawe, gadag
hanteu di garajih Weh si goblog teh,
Tong di gajih lah lieur guru” teh da teu garawe,”tambahnya.
Atas perbuatan Dede Iskandar warga asal Kampung Dangiang RT 02/01 Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwaringin, Kabupaten Garut. Irvan mengatakan, PGRI sempt mengundang Dede, namun yang bersangkutan tidak datang. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya akhirnya Dede di jemput paksa oleh petugas Kepolisian.
“Dia di jemput paksa untuk memberikan klarifikasi kepada para guru atas postingannya di media sosial,”tutupnya. (Edi Mulyana)