CILACAP (CM) – Kegiatan Halaqah Penguatan Kelembagaan Pesantren yang diadakan oleh Pondok Pesantren Raudhatul Jinan Gentasari, Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, telah sukses dilaksanakan. Acara ini turut dihadiri oleh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Pengasuh Pondok Pesantren se-Wilayah Timur Sungai Serayu.
Sebagai narasumber utama, DR Haji Imam Tobroni selalu mengedepankan informasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren. Dalam pemaparannya, beliau menyoroti tiga fungsi pokok pesantren, yaitu Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat.
Imam Tobroni menekankan perlunya transformasi pesantren dari fokus pada figur atau ketokohan ke arah program-program yang relevan dengan kondisi terkini.
“Salah satu fokus utama adalah penguatan enterpreneur dan bisnis. Dengan mengadopsi program-program ini, pesantren diharapkan dapat hadir dengan kemandiriannya yang lebih kuat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Imam Tobroni menyatakan bahwa para santri diharapkan dapat bersaing dengan kemajuan zaman, bahkan menguasainya dan mengaplikasikannya dengan sebaik-baiknya.
“Hal ini menjadi penting agar pesantren tidak hanya menghasilkan individu yang memiliki kedalaman ilmu agama, tetapi juga mampu menguasai ilmu-ilmu lain yang relevan,” jelasnya.
Pondok Pesantren dituntut untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia dengan kompetensi yang komprehensif. Selain ilmu agama sebagai inti, SDM pesantren juga harus memiliki pemahaman dalam bidang kewirausahaan, bisnis, dan teknologi. Dengan demikian, Pondok Pesantren dapat benar-benar mencetak santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga mampu menguasai berbagai ilmu lainnya.
