CAKRAWALWAMEDIA.CO.ID – Berita terkini menyebutkan bahwa TikTok Shop telah berdiskusi dengan lima platform e-commerce ternama, termasuk Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak. Momentum Works, sebuah perusahaan venture builder dari Singapura, menyatakan bahwa induk dari Shopee, Sea Group, bersiap menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Sea Group, yang merupakan induk dari Shopee, mencatatkan kerugian sebesar US$144 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun. Hal ini menjadi sorotan utama CEO Momentum Works, Jianggan Li, yang menyatakan bahwa sebagian besar kerugian tersebut disebabkan oleh Shopee. Peningkatan biaya pemasaran dan penjualan Shopee sebesar 49,7% tidak sebanding dengan pertumbuhan nilai transaksi bruto (GMV) yang hanya mencapai 5% secara tahunan.
Momentum Works memperkirakan penutupan TikTok Shop di Indonesia tidak akan memberikan dampak besar pada Shopee, mengingat Indonesia hanya menyumbang sepertiga dari transaksi TikTok Shop di Asia Tenggara. Namun, mereka memperingatkan bahwa Shopee mungkin perlu menghadapi kembali TikTok Shop di masa depan.
CEO Sea Group, Forrest Li, menyatakan komitmen untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis e-commerce, Shopee, guna mencapai profitabilitas jangka panjang. Li menekankan prioritas pada investasi untuk meningkatkan pangsa pasar dan memperkuat posisi kepemimpinan. Sea Group berencana membangun ekosistem konten e-commerce yang efisien, terutama dalam konteks live streaming. Meskipun Sea Group mengalami kerugian, mereka optimis melihat peluang untuk mempertahankan posisi keuangan yang kuat dan membantu pertumbuhan ekosistem e-commerce secara keseluruhan.