Iqra menurut Bahasa Al Quran berasal dari kata qara’ yang artinya membaca, atau bacaan sehingga Al Quran adalah kalam Allah swt yang diturunkan bagi hamba-hambaNya untuk dibaca. Hal ini dikuatkan dengan perintah Allah swt yang diturunkan, yaitu surah Al ‘Alaq ayat 1-5 yang merupakan surah pertama.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq :1-5)
Ayat di atas menunjukkan bagaimana Allah swt telah mengutamakan kewajiban membaca bagi hamba-hambaNya. Karena dengan membaca setiap manusia dapat memahami dan mempelajari sesuatu yang tidak diketahuinya.
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya. Dalam QS Al Mujaadilah ayat 11 di atas, Allah telah menjanjikan bahwa Dia akan meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Dan Allah benar-benar telah meninggikan derajat hamba-hambaNya yang melaksanakan perintah membaca, sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih.
Pemahaman tentang perintah Iqra’ dan merealisasikannya dalam kehidupan telah membuat kehidupan manusia menjadi dinamis. Manusia yang tidak tahu dengan tulis baca mengubah kehidupannya menjadi aktif dan bergerak. Dari mengamalkan perintah iqra’, beliau mengantarkan manusia lainnya bahagia dunia dan akhirat. Itulah dia Rasulullah, Muhammad SAW. Kepadanya perintah Iqra’ itu mulai diturunkan pertama kali.
Mengapa memahami dan mengamalkan perintah iqra’ itu bisa mengubah kehidupan manusia? Karena dengan membaca kita disuguhi kata-kata yang berkualitas oleh pengarang. Kata-kata yang berkualitas itu akan masuk ke dalam diri kita. Ibarat makanan, kalau kita memasukkan ke dalam diri kita makanan yang bergizi, makanan yang bervitamin, tubuh kita akan menjadi sehat.
Kata-kata yang berkualitas dari bacaan yang kita baca, akan menyebabkan pemikiran kita akan menjadi sehat. Hati yang sehat akan melahirkan tindakan yang baik dan benar. Kata-kata yang berkualitas itu ibarat kendaraan yang mengantarkan kehidupan kita kepada tujuan yang hakiki, yaitu sejahtera lahir batin dunia dan akhirat.
Orang yang tidak mau memahami isinya dan tidak mau bersentuhan dengan Al Quran akan menyebabkan kehidupannya seperti orang yang kehabisan darah. Pelan-pelan dia akan mengalami kematian. Kematian hati, kematian terhadap pandangan dan tujuan hidup. Jika pandangan dan tujuan hidup tidak jelas, hanya nyawanya saja yang mungkin ada tetapi hakikat hidup tidak dirasakannya.
Jadi, marilah kita bangunkan hati untuk kembali belajar dengan membaca Al Quran terutama menghayati dan mengamalkan ajaran Al Quran. Ketika hati dalam keadaan senang dalam belajar dia akan lebih punya kekuatan untuk membangunkan suara keledai dan bunyi reruntuhan yang mengejutkan. Wallahu A’lam.