News

Penggunaan Bahasa Lebih dari Satu Akan Perkaya Bahasa Anak

101
×

Penggunaan Bahasa Lebih dari Satu Akan Perkaya Bahasa Anak

Sebarkan artikel ini
Penggunaan Bahasa Lebih dari Satu Akan Perkaya Bahasa Anak
Kepala Badan Pengembangan Bahasa Kemendikbud Republik Indonesia, Dadang Suhendar, saat ditemui di Gedung Merdeka, belum lama ini.

BANDUNG, (CAMEON) – Penelitian terkait penggunaan bahasa daerah yang diterapkan di rumah untuk bisa lebih meredam emosi anak ternyata masih belum ada. Akan tetapi, Kepala Badan Pengembangan Bahasa Kemendikbud Republik Indonesia, Dadang Suhendar, mengakui jika anak yang mengerti lebih dari satu bahasa lebih luas pengetahuan.

“Penelitian memang belum ada, tapi penggunaan bahasa yang lebih dari satu itu memperkaya bahasa anak,” kata Dadang dihubungi melalui telepon, Kamis (18/8)

Diakui olehnya dalam beberapa bahasa daerah, ada beberapa aturan penggunaannya. Mana saja kata-kata yang dipakai untuk sesama dan lebih dewasa. Jika digunakan setiap hari dalam waktu cukup lama, itu bisa berpengaruh pada psikologi anak.

Serta dianggap bisa lebih meredam emosi dan anak tidak bertindak meledak-ledak. Semisal bahasa sunda dan jawa contohnya, bisa lebih kalem dan santai dalam pembawaannya.

“Tapi memang harus ada kajian yang lebih lanjut lagi,” tegasnya.

Sedangkan sebelum lengser, Anies Baswedan, mengatakan anak harus diajarkan bahasa Nasional, Daerah dan Internasional. Sebab, diakui olehnya bahasa adalah alat komunikasi untuk setiap hari.

“Saya nggak akan bisa berkomunikasi dengan istri saya jika dia menggunakan bahasa sunda. Begitu juga saya kalau menggunakan bahasa jawa,” jelasnya.

Dia memberikan contoh Soekarno yang bisa membawakan Pancasila di mata dunia. Saat itu, kata dia, Soekarno berpidato dengan bahasa inggris tapi medok bahasa jawa.

Jika dibandingkan di tahun 30an, adanya bahasa Nasional dianggap salah satu cara penghapusan kebudayaan. Lebih dari itu, bahasa daerah merupakan ciri khas bangsa dan jangan sampai dihilangkan.

Sedangkan, terkait kosa kasa di kamus bahasa indonesia masih minim. Saat ini kosa kata bahasa indonesia baru mencapai 95 ribu. Berbeda dengan Inggris yang sudah mencapai 1 juta kosa-kata.

“Untuk menambah kosa-kata bahasa indonesia perlu diadaptasi dari bahasa daerah,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Nta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *