JAKARTA, (CAMEON)-Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui, beberapa pasar Jaya yang diresmikannya masih sepi pengunjung. Untuk itu, dia akan menggusur pasar lain agar pembeli bisa meramaikan pasar Jaya.
“Masih sepi, karena orang lari ke sana. Pasar yang ilegal lokasi, enggak boleh kamu biarin. Kita mesti bongkar paksa dia masuk,” ujar Ahok usai meresmikan Pasar Kebon Bawang, Selasa (13/9) di Jakarta Utara.
Menurutnya, Pasar Kebon Bawang yang dibangun dengan biaya 6,3 miliar rupiah itu merupakan salah satu pasar yang diberikan oleh pengembang untuk dikelola Pasar Jaya. Saat itu, katanya, pengembang Wijaya Karya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI untuk membangun hunian pasar Benhil.
“Ini pasar keempat yang disumbang dari pihak swasta, jadi istilahnya kontribusi tambahan sukarela. Wijaya Karya kerjasama bangun pasar benhil,” katanya.
Ke depan, Ahok menginginkan agar bangunan gedung pasar tidak boleh dibangun satu lantai saja. Dia berharap, gedung pasar didesain sedemikian rupa yang bisa memuat banyak pedagang dengan sirkulasi udara serta air yang baik.
“Maunya kami, pasar gak boleh satu lantai. Tapi lumayan lah, minimal sdh kerjakan dulu. fondasi juga siap dua lantai tiga lantai. Enggak cukup. Kita mau dorong semua pedagang PKL di jalanan itu untuk masuk ke pasar,” imbuhnya.
Ahok pun menginginkan agar transaksi di pasar bisa menggunakan rekening bank. Sehingga, Pemprov DKI bisa mengontrol arus keuangan masyarakat Jakarta.
“Kalau tidak ada arus kas bank, kami enggak bisa memberikan kredit yang gampang. Saya siapkan satu triliun rupiah cuma bisa, terserap 300 miliar rupiah saja. Karena yang lain nggak berani kami berikan karena dia tidak bisa menunjukkan arus kas jual belinya. Coba kalau dia bayar orang pakai rekening bank, kami bisa pelajari arus kasnya,” jelasnya. Cakrawalamedia.co.id (tama)
