KOTA TASIK (CM) – Puluhan mahasiswa dari Federasi Mahasiswa Tasikmalaya melakukan aksi untuk menyoroti isu buruh dan pendidikan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Senin 6 Mei 2024.
Massa menggunakan sepeda motor dan satu mobil komando, tiba di DPRD Kota Tasikmalaya sekitar pukul 12:30 siang, menutup jalan di depan gerbang bangunan DPRD, mengganggu lalu lintas umum. Diawasi ketat oleh pihak kepolisian, mereka membentangkan spanduk dengan tuntutan mereka.
Dalam orasi-orasi mereka, mahasiswa mempertanyakan kinerja dewan terkait penanganan isu buruh dan pendidikan. Salah satu tuntutan adalah terkait UU Cipta Kerja, khususnya soal cuti bagi buruh ibu setelah melahirkan yang hanya 3 hari.
Mereka juga menyoroti kondisi guru honorer yang digaji minim. Setelah orasi dan penutupan jalan, massa aksi masuk ke gedung DPRD untuk diskusi dengan anggota dewan dan perwakilan pemerintah.
Koordinator aksi, Syamil Fadillah, menyampaikan sembilan tuntutan terkait isu buruh dan pendidikan di Kota Tasikmalaya, termasuk perubahan status guru honorer menjadi Guru PPPK.
Setelah aksi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surahman, menyatakan beberapa program telah dilaksanakan untuk perbaikan bangunan sekolah dan pengangkatan guru honorer menjadi Guru PPPK.
Aksi ini bukan hanya seremoni, tapi dorongan untuk perubahan konkret dalam penanganan isu buruh dan pendidikan di Kota Tasikmalaya.
Harapannya, semua pihak terlibat bisa merespons tuntutan mahasiswa untuk menciptakan perubahan yang nyata bagi masyarakat.