KOTA TASIKMALAYA (CM) – Komando Distrik Militer (Kodim) 0612 Tasikmalaya bekerjasama dengan Ormas FKPPI, Pramuka dan para pelajar gabungan SMA Negri 5, SMA 1, SMA Priwatas dan lainnya melaksanakan aksi menanggulangi pandalisme di beberapa titik di wilayah Kota/Kabupaten Tasikmalaya salah satunya Dadaha, Alun-alun, dan tempat lainnya.
Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Nur Ahmad, mengatakan, dilaksanakannya aksi penaggulangan pandalisme dalam rangka menyambut kemerdekaan RI ke 74 dan pelaksanaan kegiatan Kodim 0612 semester II Tahun 2019 dalam rangka save Kota Tasikmalaya dari aksi vandalisme dengan tema mari kita jadikan Tasik kota resik, tolak aksi vandalisme. Sekaligus memberikan pembelajaran dan contoh kepada pelajar, ormas termasuk masyarakat luas.
“Pandalisme merupakan penyakit masyarakat yang sulit untuk dicegah, karena para pelakunya merupakan oknum grombolan yang mengatasnamakan geng motor dan oknum para pelajar yang tidak memiliki rasa tanggungjawab pada keindahan kota,” jelas Dandim kepada media di lapangan upacara Makodim 0612 Tasikmalaya saat apel.pagi di Jalan Oto Iskandardinata Senin (12/8/2019).
Kita melihat para pelaku vandalisme ada oknum yang mencantumkan nama, kelompok yang mencorat-coret di tembok, toko, sekolah dengan menggunakan pilox dan sebagainya.
“Mari kita tunjukkan dengan kualitas kita bahwa TNI, Ormas, dan pelajar sekolah harus punya ide yang berkaitan dengan adanya oknum yang menuliskan nama, organisasi kita di tembok-tembok sekitar kita, mari kita cat sehingga kelihatan bagus dan indah lagi,” jelas Nur.
Program dan kegiatan ini berkaitan dengan 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan kita, mari kita sama-sama memulihkan coretan-coretan tersebut. Kegiatan yang lain kita akan mengumpulkan anak-anak geng motor semuanya supaya berperan dan tanggungjawab menjaga keindahan di sekitar tempat kita masing-masing.
“Kota Tasikmalaya tidak bisa kita bangun jika tidak ada kebersamaan, lebih baik berbuat sedikit daripada hanya kita berangan-angan, untuk ke depan setiap ada kejanggalan situsi terutama vandalisme harus dikoordinasikan dengan unit intel supaya ditelusuri siapa orang-orang yang mencoret-coret di toko, sekolah, maupun tempat lainnya supaya kita tangkap dan dilaporkan ke pihak yang berwajib,” pungkasnya. (Edi Mulyana)